BANNER HEADER DISWAY HD

Asal Usul Gunung Everest: Dari Dasar Laut Hingga Jadi Atap Dunia

Asal Usul Gunung Everest: Dari Dasar Laut Hingga Jadi Atap Dunia

Ilustrasi--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Ketinggian 8.849 meter membuat Gunung Everest dianggap sebagai puncak tertinggi di Bumi. Namun, di balik megahnya lanskap Himalaya, tersimpan satu fakta menakjubkan: puncak ini sebenarnya tersusun dari batu kapur laut, sisa dasar samudra purba yang pernah menutupi wilayah tersebut lebih dari 400 juta tahun lalu.  

Pada masa itu, kawasan yang kini menjadi Pegunungan Himalaya merupakan laut dangkal penuh kehidupan laut seperti kerang, karang, dan mikroorganisme. Awalnya mengendap sebagai sedimen kapur di dasar laut tropis Tethys, lapisan-lapisan ini kemudian terangkat tinggi karena gaya tektonik.  

Sekitar 50 juta tahun lalu, tabrakan antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia memicu proses pengangkatan besar yang membentuk rangkaian Himalaya. Proses inilah yang mengubah batuan laut menjadi puncak gunung tertinggi di dunia.  

BACA JUGA:Hati-Hati! Hal yang Harus Dihindari Biar Nggak Kena “Hippo” di Gunung

Menariknya, hingga kini para pendaki dan ahli geologi masih menemukan fosil laut di lapisan batu kapur puncak Everest, sebagai bukti nyata bahwa wilayah tersebut dulunya adalah dasar samudra. Ketika seseorang berdiri di puncak “atap dunia”, mereka sesungguhnya berdiri di atas sisa-sisa lautan kuno yang telah terangkat ke langit. 

Batu kapur terbentuk dari akumulasi cangkang dan kerangka organisme laut di lingkungan laut dangkal yang hangat. Seiring waktu, tekanan dan sementasi membentuk lapisan batu kapur. Saat lempeng tektonik bertabrakan, lapisan ini terdorong ke atas bersama massa kerak bumi lainnya. Proses pengangkatan itu membawa asal dasar laut ke ketinggian ekstrem.  

Fenomena ini memperlihatkan betapa dinamisnya planet kita. Gunung Everest bukan sekadar titik tertinggi, tapi juga buku terbuka sejarah geologi: sebuah dasar laut yang diubah oleh waktu dan gaya tektonik menjadi simbol ketinggian. Hal ini mengingatkan kita bahwa kondisi di muka bumi saat ini merupakan hasil dari proses panjang selama jutaan tahun

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: