Gelombang Protes di Pati: Ribuan Warga Desak Bupati Mundur
-Istimewa-
PATI, RADARTVNEWS.COM – Ribuan warga dari berbagai daerah di Kabupaten Pati memadati kawasan Alun-alun pada Rabu (13/8/2025) untuk menyampaikan tuntutan mundur kepada Bupati Sudewo. Aksi tersebut merupakan kelanjutan dari polemik kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 % yang sempat menuai kritik tajam.
Meski kebijakan kenaikan pajak itu telah dibatalkan pada 8 Agustus lalu, gelombang protes tidak mereda. Tuntutan massa kini melebar ke sejumlah kebijakan dan proyek pembangunan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Rencana kenaikan PBB-P2 sebesar 250 % diumumkan awal Agustus 2025. Kebijakan tersebut dinilai memberatkan masyarakat, terutama setelah stagnasi tarif pajak selama 14 tahun. Kritik publik semakin memanas setelah pernyataan Bupati Sudewo yang menyebut tidak masalah bila 5.000 hingga 50.000 orang melakukan demo. Ucapan ini dinilai arogan oleh sebagian warga.
Menanggapi penolakan luas, Pemkab Pati akhirnya membatalkan kenaikan pajak dan berjanji mengembalikan selisih pembayaran warga. Namun, sejumlah kelompok masyarakat tetap memutuskan menggelar aksi pada 13 Agustus, membawa isu-isu baru yang dinilai sama pentingnya.
BACA JUGA:Pentingnya Demonstrasi dalam Demokrasi; Refleksi dari Kericuhan Penolakan UU TNI
Dalam orasi yang disampaikan di hadapan ribuan peserta aksi, para orator memaparkan lima tuntutan utama yang menjadi alasan warga turun ke jalan. Tuntutan pertama adalah desakan agar Bupati Sudewo segera mundur dari jabatannya. Selanjutnya, massa menolak kebijakan sekolah lima hari yang dinilai menyulitkan sebagian siswa dan orang tua. Mereka juga menolak rencana renovasi Alun-alun Pati senilai Rp 2 miliar karena dianggap bukan prioritas mendesak. Selain itu, pembongkaran total Masjid Alun-alun yang memiliki nilai sejarah juga menjadi sorotan, dengan alasan pelestarian warisan daerah. Terakhir, warga menolak proyek pembangunan videotron senilai Rp 1,39 miliar yang dinilai tidak memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Sejak pukul 07.00 WIB, sekitar 1.000 orang telah berkumpul di depan Pendopo Kabupaten. Arus lalu lintas di sekitar Alun-alun dialihkan untuk menghindari kemacetan. Massa terus berdatangan dari berbagai kecamatan menggunakan kendaraan pribadi, truk, dan bus.
Kepolisian mencatat jumlah peserta aksi mencapai puluhan ribu orang. Bahkan, beberapa sumber memperkirakan total massa yang hadir mendekati 100 ribu. Aparat gabungan TNI-Polri yang dikerahkan mencapai 2.684 personel.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
