BANNER HEADER DISWAY HD

Harga Minyak Mentah Dunia Alami Lonjakan pada 19 November 2025, Ini Pemicunya

Harga Minyak Mentah Dunia Alami Lonjakan pada 19 November 2025, Ini Pemicunya

Ilustrasi --ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Harga minyak mentah global mencatat lonjakan pada hari Rabu (19 November 2025), dengan salah satu tolok ukur utama, yakni minyak jenis Brent crude oil, ditutup pada level US$ 64,89 per barel setelah naik 1,07 persen atau sekitar US$0,69 dibandingkan sesi sebelumnya. Sementara itu, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) asal Amerika Serikat melesat 1,39 persen ke US$ 60,74 per barel.

Kenaikan harga tersebut ditopang oleh dua faktor utama, pertama, kekhawatiran pasar terhadap sanksi Barat terhadap ekspor minyak Rusia yang dinilai bisa mengganggu aliran pasokan global. Kedua, pernyataan dari sisi Amerika Serikat yang memberikan sinyal penggantian kepemimpinan di bank sentral Federal Reserve yang kemudian dipahami sebagai potensi pelonggaran kebijakan moneter dan penurunan suku bunga membuat permintaan minyak kembali mendapat dukungan.

Pasokan, sanksi AS atas perusahaan besar energi Rusia seperti Rosneft dan Lukoil diperkirakan akan menurunkan ekspor minyak Rusia dalam jangka menengah, yang turut menopang kenaikan harga

BACA JUGA:Harga Emas Antam Tembus Rp 2,48 Juta per Gram, Naik Rp 72 Ribu

Bagi Indonesia, yang sebagian besar masih mengimpor minyak mentah dan BBM, lonjakan harga ini dapat menekan neraca energi nasional. Apalagi nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban biaya impor. Dalam laporan terbaru disebutkan bahwa rupiah menghadapi tekanan kuat, seiring dengan penguatan dolar AS. Lonjakan harga minyak mentah juga bisa meningkatkan biaya produksi di sektor-sektor padat energi dan bisa memicu inflasi bila diteruskan ke harga BBM ataupun transportasi.

Meskipun kondisi saat ini mendukung kenaikan, pasar minyak tetap menghadapi sejumlah risiko. Misalnya, surplus pasokan global yang terus meningkat dan potensi perlambatan permintaan akibat kondisi ekonomi yang melemah. Sebuah evaluasi teknikal juga menunjukkan bahwa kenaikan harga hari ini masih terbatas bila tidak ditembus level resistance signifikan sekitar US$ 65 per barel. 

BACA JUGA:Harga Pangan Terbaru di Lampung per 14 November 2025: Minyak Goreng Naik, Cabai Merah Besar Turun

Dengan kondisi geopolitik yang memanas dan kebijakan moneter global mulai bergeser, harga minyak hari ini naik cukup signifikan. Namun, investor dan pembuat kebijakan di Indonesia perlu mewaspadai tekanan jangka menengah karena faktor fundamental seperti kelebihan pasokan dan melemahnya permintaan masih membayangi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: