BANNER HEADER DISWAY HD

Harga Pangan Terbaru di Lampung per 14 November 2025: Minyak Goreng Naik, Cabai Merah Besar Turun

Harga Pangan Terbaru di Lampung per 14 November 2025: Minyak Goreng Naik, Cabai Merah Besar Turun

Harga Bahan Pangan di Lampung--Dok. Databoks

RADARTVNEWS.COM - Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Jumat, 14 November 2025 pukul 11.31 WIB, perkembangan harga bahan pokok di Provinsi Lampung menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan. Dari 23 komoditas yang dipantau, tercatat 14 komoditas mengalami kenaikan harga dan 9 komoditas mengalami penurunan. 

Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain:

1. Ikan bandeng naik paling tinggi sebesar 4,26% menjadi Rp27.538 per kg. 

2. Minyak goreng kemasan naik 0,69% menjadi Rp19.477 per liter. 

3. Minyak goreng curah naik 2,96% menjadi Rp18.553 per liter. 

Di sisi lain, komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain:

1. Cabai merah besar turun 1,05% menjadi Rp51.667 per kg. 

2. Cabai rawit merah turun 0,50% menjadi Rp31.111 per kg. 

3. Tepung terigu curah turun 2,57% menjadi Rp9.657 per kg. 

BACA JUGA:Mendagri Minta Pemda Waspadai Kenaikan Harga Telur dan Ayam Imbas Program MBG

BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Gudang BULOG dan Pabrik Pakan Baru di Lampung Selatan

Kenaikan harga minyak goreng baik kemasan maupun curah menjadi salah satu sorotan utama hari ini karena komoditas tersebut sangat sensitif terhadap pasokan dan regulasi ekspor-impor. Sementara itu, penurunan harga cabai merah besar dan cabai rawit sedikit meredam tekanan inflasi pangan dan menjadi angin segar bagi konsumen rumah tangga yang sangat bergantung pada cabai sebagai bumbu utama.

Data Bapanas juga mencatat bahwa kenaikan dan penurunan hari ini terjadi pada kelompok komoditas pangan pokok dan hewani dengan pola yang berbeda, komoditas hewani dan ikan cenderung naik, sementara beberapa hortikultura dan olahan menurun. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika pasokan dan permintaan antar segmen cukup berbeda di wilayah Lampung.

Untuk jangka menengah, pemerintah daerah Lampung juga mendorong stabilitas harga melalui peningkatan produksi lokal, terutama di hortikultura seperti cabai dan bawang, serta memperkuat rantai pasok minyak dengan produksi minyak sawit dan pengolahan lokal. Strategi ini diharapkan bisa menekan ketergantungan impor dan mengurangi fluktuasi harga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait