BANNER HEADER DISWAY HD

Career Anxiety di Kalangan Gen Z: Tekanan Sosial Media Picu Kecemasan Karier

Career Anxiety di Kalangan Gen Z: Tekanan Sosial Media Picu Kecemasan Karier

Ilustrasi --ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Di tengah kemajuan teknologi dan revolusi digital, banyak anak muda dari generasi Gen Z menghadapi fenomena baru: rasa takut, cemas, atau ragu terhadap masa depan karier yang sekarang dikenal sebagai “career anxiety”. Tekanan untuk sukses, persaingan ketat, dan ekspektasi tinggi dari diri sendiri, lingkungan, maupun media sosial memicu kecemasan ini.

Salah satu pemicu utama career anxiety adalah pengaruh media sosial. Platform seperti Instagram, TikTok, maupun LinkedIn membuat kehidupan orang lain mudah dilihat dan dibandingkan: karier yang tampak mulus, gaji tinggi, prestasi gemilang, gaya hidup mapan. Bagi banyak Gen Z, melihat postingan seperti itu memunculkan perasaan “harus bisa seperti mereka” meski tidak semua informasi mencerminkan kenyataan penuh. Hal ini membentuk standar sukses yang terkadang sulit dijangkau.

BACA JUGA: Fenomena Perempuan Ajak Anak Kerja, Bukti Perjuangan Perempuan Antara Karir dan Keluarga

Ketika realitas pribadi tidak cocok dengan gambaran “sukses ideal” di media sosial, banyak generasi muda merasa tertinggal memicu kecemasan, stres, dan ketakutan gagal.  Tuntutan dunia kerja pun berubah drastis di era 2020-an. Digitalisasi, otomatisasi, dan persaingan global membuat banyak pekerjaan menjadi kompetitif. Gen Z sering menghadapi “job-market” yang lebih ketat, dengan persyaratan skill tambahan, portofolio online, hingga kemampuan mengikuti tren terbaru.

Banyak dari mereka memikul ekspektasi untuk menjadi “serba bisa”: tidak hanya menguasai profesi utama, melainkan juga mahir dalam digital skills, media sosial, personal branding agar tetap relevan. Beban seperti ini menambah kecemasan bahwa jika mereka tidak cepat beradaptasi, bisa tertinggal.

BACA JUGA:Saat Organisasi Mulai Terasa Toxic: Pentingnya Teman Sejalan dalam Berorganisasi

Career anxiety tidak saja tentang pekerjaan tetapi juga berdampak pada kesehatan mental. Rasa takut gagal, malu jika belum “sukses”, atau tekanan untuk bersaing terus-menerus bisa membuat generasi muda rentan mengalami kecemasan, stres, bahkan depresi. Beberapa dari mereka jadi enggan menetapkan tujuan besar, atau justru overwork untuk mengejar standar tinggi itu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: