BANNER HEADER DISWAY HD

Thailand Lancarkan Serangan Udara ke Kamboja Usai Ketegangan Memuncak di Perbatasan

Thailand Lancarkan Serangan Udara ke Kamboja Usai Ketegangan Memuncak di Perbatasan

--Istimewa

RADARTVNEWS.COM – Ketegangan kembali mencuat di perbatasan ThailandKamboja. Militer Thailand pada Senin (8/12) melancarkan serangan udara ke wilayah Kamboja sebagai balasan atas insiden penembakan sebelumnya. Langkah ini dipastikan menjadi salah satu eskalasi terbesar antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut militer Thailand, pemicu operasi udara tersebut berawal dari serangan Kamboja ke pos Thailand di Ubon Ratchathani. Insiden itu menewaskan seorang prajurit dan membuat beberapa lainnya mengalami luka. Thailand menyebut serangan yang datang lebih dulu tersebut menjadi alasan utama mereka merespons dengan kekuatan udara.

Pihak Kamboja mengonfirmasi bahwa jet Thailand menyerang pada Senin pagi. Mereka menyebut serangan dilakukan saat subuh dan menyasar dua titik militer di perbatasan. Kamboja menyatakan pasukannya tidak melakukan serangan balasan setelah serangan udara itu terjadi.

Juru bicara militer Thailand, Mayor Jenderal Winthai Suvaree, mengatakan operasi udara diluncurkan setelah baku tembak pecah di wilayah perbatasan yang disengketakan. Ia menyebut penyerangan dilakukan sebagai respons atas roket BM-21 yang ditembakkan ke arah wilayah Thailand. Namun, belum ada laporan korban sipil akibat serangan tersebut.

Thailand menegaskan bahwa penggunaan pesawat tempur dilakukan untuk menyerang sasaran militer terbatas. “Pihak Thailand kini mulai menggunakan pesawat untuk meluncurkan serangan terhadap target militer di sejumlah wilayah,” ujarnya. Thailand juga menyebut serangan bertujuan menekan ancaman artileri Kamboja.

BACA JUGA:Thailand Siapkan Bantuan Rp1 Miliar untuk Korban Banjir, Tanpa Proses Birokrasi

Kementerian Pertahanan Kamboja melalui keterangan resmi menyebut Thailand melakukan serangan setelah beberapa hari situasi memanas di perbatasan. Mereka menyatakan serangan udara Thailand diarahkan pada posisi pasukan Kamboja di dua sektor penempatan. Pemerintah Kamboja menuduh Thailand mengambil langkah agresif, namun tetap menahan diri untuk tidak membalas.

Media The Nation melaporkan bahwa Thailand mengklaim serangan balasan dilakukan sesuai aturan hukum internasional. Bentrokan masih berlangsung di area tersebut, meski intensitasnya berubah-ubah. Thailand menekankan operasi tetap mengikuti standar keamanan untuk mencegah jatuhnya korban dari kalangan warga.

Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) mengatakan bahwa serangan mereka menargetkan instalasi militer Kamboja saja. Mereka menyebut perencanaan misi dilakukan secara terukur dengan memprioritaskan penghindaran kerugian sipil. Thailand menambahkan seluruh pelaksanaan berada dalam koridor legal internasional mengenai pembelaan diri.

Marsekal Udara Jackkrit Thammavichai menerangkan operasi dilaksanakan bersama Satuan Tugas Suranaree. Ia menyebut langkah itu diambil karena mobilisasi persenjataan berat Kamboja dinilai mengancam keamanan Thailand. Menurutnya, peningkatan kekuatan militer Kamboja membuat respons udara menjadi langkah yang dianggap paling efektif.

“Kamboja telah memobilisasi persenjataan berat, menempatkan kembali unit tempur, dan mempersiapkan dukungan tembakan. Aktivitas ini dapat meningkatkan operasi militer dan menimbulkan ancaman bagi wilayah perbatasan Thailand,” ujarnya. Ia menegaskan serangan dilakukan untuk menjaga keamanan nasional dan melindungi warga sipil.

BACA JUGA:PM Thailand Minta Maaf Setelah Banjir Parah, Korban Tewas Capai 170 Orang

RTAF menjelaskan bahwa serangan mereka hanya menyasar gudang senjata, pusat komando, dan jalur logistik. Target dipilih berdasarkan identifikasi ancaman yang dianggap langsung membahayakan. Thailand menyebut operasi dilakukan secara hati-hati agar eskalasi tidak berkembang lebih luas.

Militer Thailand menurunkan jet tempur F-16 untuk menyerang posisi artileri Kamboja pada pukul 07.10. Serangan diarahkan ke instalasi pendukung senjata dekat perlintasan Chong An Ma. Mayjen Winthai mengatakan dari titik tersebut serangan sebelumnya diyakini dilepaskan oleh pasukan Kamboja.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait