Siapa Sosok Ahmad Dofiri, Penasihat Khusus Presiden Bidang Kamtibmas dan Reformasi Kepolisian?

RADARTVNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Komjen Pol (Purn) Ahmad Dofiri pada 17 September 2025 sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dan Reformasi Kepolisian. 

Lahir pada 4 Juni 1967 di Indramayu, Jawa Barat, Ahmad Dofiri menorehkan prestasi akademik sejak dini. Ia lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1989 sebagai lulusan terbaik dan penerima penghargaan Adhi Makayasa.

Untuk memperdalam kapasitas profesionalnya, Dofiri juga menempuh pendidikan lanjut di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK, 1996), Sespim Polri (2003), Sespimti Polri (2012), dan mengikuti program strategis di Lemhannas RI pada 2012.

Ahmad Dofiri adalah sosok yang dihormati di internal Polri karena integritasnya selama bertugas serta ketegasannya dalam menyelesaikan kasus pelanggaran etik yang melibatkan pejabat tinggi Polri. 

BACA JUGA:Viral Isu Pencopotan Kepsek SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Prabumulih Klarifikasi

Karier Ahmad Dofiri mencakup berbagai jajaran strategis di institusi Polri. Ia memulai dari level operasional seperti Kanit Resintel dan Resmob di Polres Tangerang pada awal 1990-an.

Seiring waktu, Dofiri menjabat sebagai Kapolres Bandung (2007), Wakapolwiltabes Bandung, Kapoltabes Yogyakarta (2009), Kapolda Banten dan DIY (2016), lalu Kapolda Jawa Barat pada 2020.

ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri (Kabaintelkam) pada 2021, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri pada 2023, serta Wakil Kepala Kepolisian Negara (Wakapolri) sejak November 2024 hingga pensiun pada Juni 2025.

Jabatan sebagai Penasihat Khusus Presiden ini merupakan nomenklatur baru dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto. Pelantikan itu dinilai sebagai respons atas tuntutan masyarakat agar institusi kepolisian lebih profesional, transparan, dan akuntabel. 

Ahmad Dofiri sempat menjadi sorotan publik saat memimpin sidang etik terhadap eks Kadiv Propam Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Keputusan forum etik memecat Sambo secara tidak hormat dianggap sebagai bukti komitmennya terhadap penegakan disiplin dan moralitas internal Polri. Dofiri dianggap memiliki rekam jejak yang menjadikan dirinya figur penting dalam agenda reformasi institusi kepolisian Indonesia.

Sumber: