Sleep Tourism: Tren Liburan Baru, Tidur Jadi Tujuan Utama!
Ilustrasi--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM – Kalau biasanya orang pergi liburan untuk berpetualang, kulineran, atau hunting foto, kini muncul tren baru yang justru sebaliknya liburan untuk tidur. Fenomena ini dikenal dengan istilah “sleep tourism”, dan sedang naik daun di berbagai negara, termasuk mulai dilirik di Indonesia.
Konsepnya sederhana: wisatawan menginap di hotel atau resort yang memang dirancang khusus untuk membantu tidur lebih nyenyak. Bukan sekadar kasur empuk, tapi juga dengan fasilitas seperti terapi suara alam, aromaterapi lavender, pencahayaan lembut, dan bahkan menu makanan yang bisa membantu relaksasi tubuh.
BACA JUGA:Fenomena Lucid Dream: Saat Seseorang Sadar Sedang Bermimpi dan Bisa Mengendalikannya
Beberapa hotel mewah di luar negeri bahkan menyediakan paket “sleep retreat” lengkap dengan konsultasi ahli tidur, kelas yoga malam, hingga sesi mindfulness meditation.Tujuannya? Mengembalikan kualitas tidur yang hilang akibat stres, overthinking, dan gaya hidup digital yang bikin sulit istirahat.
Menurut data dari Sleep Foundation, generasi muda terutama Gen Z termasuk kelompok yang paling banyak mengalami gangguan tidur. Banyak dari mereka mengaku sulit “switch off” dari notifikasi media sosial bahkan di malam hari. Karena itu, sleep tourism dianggap solusi untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran secara total.
Di Indonesia sendiri, beberapa penginapan di Bali dan Ubud sudah mulai menerapkan konsep ini. Mereka menawarkan suasana alami, jauh dari kebisingan kota, dengan udara segar dan suara alam yang menenangkan.
BACA JUGA:Viral Buku 'Tembok Berusia 80 Tahun' Dr.Hideki Wada, Bagikan 44 Pesan Hidup Bahagia Untuk Lansia
Tren ini mengingatkan kita bahwa istirahat bukan kemalasan, tapi bentuk investasi untuk kesehatan mental dan fisik. Jadi, kalau kamu merasa lelah tanpa alasan, mungkin waktunya ambil cuti dan tidur dengan tenang di tempat baru.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
