BANNER HEADER DISWAY HD

Dilarang Pakai Baju Bendera Palestina, Anggota DPR Belanda Balas dengan Motif Semangka

Dilarang Pakai Baju Bendera Palestina, Anggota DPR Belanda Balas dengan Motif Semangka

Ilustrasi--Instagram

RADARTVNEWS.COM - Debat anggaran di parlemen Belanda pekan ini memicu momen simbolik yang menjadi perbincangan publik. Suasana sidang sempat memanas ketika beberapa anggota parlemen menunjukkan simbol-simbol politik melalui pakaian dan aksesoris, sebuah praktik yang menimbulkan perdebatan soal batas netralitas ruang legislatif. 

Dalam konteks ini, sejumlah anggota memilih cara berbeda untuk menyampaikan pendirian politik mereka, antara lain lewat pin, pita, maupun motif pakaian. 

BACA JUGA:KTT PBB Memanas: Prancis-Saudi Dorong Solusi Dua Negara, AS-Israel Ancam Boikot

Salah satu kejadian yang cepat menyebar di media sosial menunjukkan reaksi beragam dari politisi dan publik. Beberapa anggota partai menampilkan simbol dukungan terhadap isu internasional yang sedang hangat, sementara pimpinan sidang berupaya menegakkan aturan tentang netralitas simbolik di ruang rapat.

Fenomena penggunaan simbol non-bendera, seperti motif buah semangka, bukanlah kebetulan. Dalam beberapa dekade terakhir, semangka dipakai oleh kelompok pro-Palestina sebagai representasi warna bendera Palestina ketika penggunaan bendera itu sendiri dibatasi atau dilarang dalam sejumlah konteks. 

Penggunaan simbol alternatif semacam ini kerap muncul di aksi-aksi solidaritas sebagai cara kreatif menyampaikan pesan politik.

Di tengah kontroversi tersebut, sebagian warga memberikan respons positif terhadap cara-cara simbolik yang relatif damai; mereka memuji kreativitas dan keberanian untuk menyampaikan sikap tanpa melakukan tindakan yang melanggar tata tertib secara eksplisit. 

BACA JUGA:Inggris, Kanada, dan Australia Resmi Akui Palestina: Pernyataan Mark Carney

Sementara itu, ada pula pihak yang mempertanyakan apakah simbol-simbol semacam itu tetap menodai prinsip netralitas ruang legislatif yang semestinya bebas dari provokasi politik simbolik. 

Puncak peristiwa yang paling mendapat sorotanresmi dan menjadi inti berita terjadi saat anggota parlemen Esther Ouwehand diminta meninggalkan ruang sidang karena busana yang dinilai menampilkan warna bendera Palestina, ia memilih keluar sebagai bentuk protes, lalu kembali beberapa saat kemudian mengenakan atasan bermotif semangka dan diizinkan melanjutkan pidatonya. 

 

Aksi itu menjadi simbol perlawanan simbolik sekaligus panggilan pada perdebatan publik tentang batas ekspresi politik dalam forum resmi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait