BANNER HEADER DISWAY HD

Viral! Pria Pembawa Kamera Google Maps Jalan Kaki Keliling Indonesia, Gajinya Jadi Sorotan

Viral! Pria Pembawa Kamera Google Maps Jalan Kaki Keliling Indonesia, Gajinya Jadi Sorotan

Ilustrasi -@FaRizkyolshop-Tiktok

RADARTVNEWS.COM – Seorang pria menjadi sorotan publik setelah videonya beredar luas di media sosial karena menjalani pekerjaan yang tidak biasa, yaitu berjalan kaki sambil membawa kamera 360 derajat di punggungnya untuk merekam tampilan jalan bagi layanan google maps street view. Videonya pertama kali diketahui melalui unggahan di TikTok oleh akun @duta_prakasa, yang kemudian viral.

Dalam video tersebut, pria tersebut terlihat membawa perangkat kamera berbentuk bulat besar yang terpasang pada sebuah rangka khusus di punggungnya. Perangkat tersebut berfungsi untuk merekam lingkungan sekitar dalam format 360 derajat. Pekerjaan ini dilakukan guna memperbarui tampilan citra Street View, terutama di wilayah yang tidak dapat dijangkau kendaraan Google Maps, seperti gang sempit, area pemukiman padat, jalan setapak, hingga kawasan pelosok.

BACA JUGA:Kisah Inspiratif Sundar Pichai: Dulu Tinggal di Apartemen Sempit Tanpa Komputer, Kini Jadi CEO Google!

Menurut narasi dalam unggahan yang viral tersebut, penghasilan pekerjaannya sekitar Rp3 juta per hari. Meski nominal tersebut terdengar cukup besar, banyak netizen menilai bahwa angka tersebut sebanding dengan tingkat kesulitan dan tenaga yang diperlukan. Proses pengambilan gambar dilakukan dengan berjalan kaki dalam waktu lama, di bawah cuaca panas dan medan yang tidak selalu mudah.

Banyak netizen mengungkapkan kekaguman terhadap dedikasi pria tersebut. Mereka menilai pekerja seperti inilah yang membantu tampilan Google Maps tetap akurat dan dapat diandalkan.

BACA JUGA:Israel Diduga Bayar Google Rp740 Miliar untuk Tutupi Berita Kelaparan Gaza

Google telah menjelaskan dalam situs resminya bahwa Street View tidak hanya direkam menggunakan mobil kamera, tetapi juga dengan perangkat khusus seperti Trekker Backpack yang dirancang agar perekam bisa berjalan melewati wilayah yang tidak terjangkau kendaraan, seperti area wisata alam, pedesaan terpencil, hingga permukiman padat.

Hal ini menunjukkan bahwa di balik kenyamanan teknologi peta digital yang kita gunakan setiap hari, terdapat proses panjang dan pekerjaan lapangan yang memerlukan ketelitian, ketahanan fisik, dan komitmen tinggi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: