Kisah Inspiratif Sundar Pichai: Dulu Tinggal di Apartemen Sempit Tanpa Komputer, Kini Jadi CEO Google!

RADARTVNEWS.COM - Sundar Pichai bukanlah sosok yang lahir dari keluarga berada. Lahir di Chennai, India, ia tumbuh di sebuah apartemen kecil yang hanya memiliki satu kamar tidur dan satu dapur. Keluarganya hidup sederhana tanpa mobil, bahkan telepon baru mereka miliki ketika Pichai berusia 12 tahun. Komputer? Jangan ditanya, benda itu baru pertama kali ia sentuh ketika sudah kuliah di Stanford University, Amerika Serikat. 

Namun, keterbatasan tidak pernah menyurutkan tekadnya. Ayahnya, seorang insinyur listrik dengan penghasilan pas-pasan, rela menarik tabungan yang jumlahnya lebih besar dari gaji setahun demi membiayai keberangkatan Sundar ke Amerika. Sebuah keputusan yang akhirnya mengubah hidup seluruh keluarga. 

Perjalanan Pendidikan dan Karier 

Sundar dikenal sebagai sosok pendiam dan pemalu di masa muda. Meski begitu, ia memiliki bakat unik: mampu mengingat nomor telepon hanya dengan sekali dengar. Bakat ini, bersama kegigihan belajarnya, menghantarkannya diterima di salah satu institut teknologi terbaik India, IIT Kharagpur. Dari sana, ia mendapat beasiswa ke Stanford. 

Tahun 2004 menjadi titik balik. Sundar bergabung dengan Google dengan proyek pertamanya: meyakinkan para produsen browser agar menjadikan Google sebagai default search engine. Tidak glamor, tetapi proyek ini menjadi pondasi penting bagi perkembangan Google di masa depan. 

Seiring waktu, Sundar menunjukkan kepemimpinan luar biasa. Ia terlibat langsung dalam pengembangan Gmail, Chrome, dan Android, produk yang kini menjadi tulang punggung Google. Kerja keras dan kerendahan hatinya membuatnya tak bisa lagi diabaikan. Hingga akhirnya pada tahun 2015, ia resmi ditunjuk sebagai CEO Google, dan kini memimpin perusahaan induk Alphabet dengan valuasi mencapai lebih dari USD 2 triliun. 

BACA JUGA:Nadiem Mundur Demi Menteri, Ini Pernyataan Duo CEO Go-Jek yang Baru

Inspirasi untuk Generasi Muda 

Kisah Sundar Pichai adalah bukti bahwa asal-usul tidak menentukan akhir hidupmu. Dari ruangan sempit tanpa komputer, ia membuktikan bahwa tekad, pendidikan, dan dukungan keluarga bisa membuka jalan menuju puncak dunia teknologi. 

Kerendahan hatinya juga menjadi teladan. “Sukses bukan hanya tentang ide besar, tapi juga tentang kerja keras konsisten,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan The Guardian. 

Hari ini, Sundar bukan sekadar CEO Google, tetapi juga simbol harapan: bahwa siapa pun, dari latar belakang sesederhana apa pun, bisa bermimpi besar dan mencapainya.

Sumber: