BANNER HEADER DISWAY HD

Viral Tumbler Penumpang Hilang di KRL, KAI Tegas Bantah Isu Pemecatan Petugas

Viral Tumbler Penumpang Hilang di KRL, KAI Tegas Bantah Isu Pemecatan Petugas

Ilustrasi --ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Kasus hilangnya sebuah tumbler milik penumpang KRL memantik perhatian publik setelah kisahnya viral di media sosial. Cerita berawal dari unggahan seorang pengguna yang mengaku kehilangan tumbler merek “Tuku” setelah tas jinjing berisi perlengkapan bayinya tertinggal di dalam kereta. Menurut pengakuannya, cooler bag tersebut sebelumnya dikabarkan telah ditemukan petugas dan kondisinya masih lengkap. Namun saat ia mengambilnya di stasiun tujuan keesokan harinya, tumbler itu sudah tidak ada. Cerita ini lalu menyebar cepat di media sosial dan memperoleh respons luas dari warganet.

Di tengah memanasnya isu tersebut, muncul pula kabar baru bahwa petugas yang menerima tas itu telah diberhentikan dari pekerjaannya. KAI Commuter akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi. Melalui VP Corporate Secretary Karina Amanda, perusahaan menegaskan bahwa informasi mengenai pemecatan petugas adalah tidak benar. Ia menjelaskan bahwa tidak ada pegawai maupun mitra kerja yang diberhentikan terkait kasus tumbler hilang tersebut.

BACA JUGA:KAI Tinjau Usulan KRL Beroperasi 24 Jam, Tantangan Perawatan Jadi Pertimbangan

KAI Commuter memastikan proses evaluasi yang dilakukan masih sebatas penelusuran internal untuk mengetahui secara rinci alur penanganan barang tertinggal itu.

Tanggung jawab atas barang bawaan tetap berada di tangan penumpang. Meski begitu, setiap stasiun memiliki layanan “lost and found” yang berfungsi untuk mengamankan barang yang ditemukan dalam gerbong atau area stasiun. Barang yang tidak segera diambil penumpang akan dicatat, disimpan sementara, dan dipindahkan ke gudang pusat setelah melewati jangka waktu tertentu sesuai prosedur. Langkah-langkah ini, menurut KAI, menjadi bagian dari upaya menjaga keamanan dan meminimalkan potensi penyalahgunaan barang temuan.

BACA JUGA:Diskon 30% KAI Resmi Dibuka: Catat Tanggalnya dan Jangan Sampai Kehabisan Tiket!

Di sisi lain, petugas yang dituding dalam kasus ini sempat memberikan klarifikasi bahwa situasi stasiun saat menerima barang tersebut sedang cukup ramai sehingga ia tidak sempat memeriksa isi tas secara rinci. Tas langsung diamankan ke ruang penyimpanan sebagaimana prosedur standar.

Kasus yang semula dianggap sederhana ini akhirnya menjadi pelajaran penting bagi publik. Kejadian tersebut memperlihatkan bagaimana cerita yang viral di media sosial dapat memengaruhi reputasi individu maupun institusi, terutama ketika informasi yang beredar tidak sepenuhnya akurat. Bagi penumpang, insiden ini menjadi pengingat untuk lebih berhati-hati menjaga barang pribadi. Sementara bagi operator layanan, transparansi dan ketegasan prosedur tetap diperlukan agar kepercayaan masyarakat tidak mudah terkikis.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: