Saat Hati Butuh Tenang; Bukan Pujian, Bersyukur dan Jangan Bandingkan Dirimu
--
RADARTVNEWS.COM - Di zaman serba digital seperti sekarang, hidup sering kali terasa seperti kompetisi tanpa garis akhir. Tanpa sadar, kita membandingkan pencapaian kita dengan orang lain hanya lewat sebuah swipe di media sosial.
Saat melihat teman sebaya sudah punya rumah, koleksi tas branded, liburan ke luar negeri, atau tampil selalu bahagia di setiap postingan—sementara kita merasa jalan hidup kita masih tertatih-tatih. Lalu muncul pertanyaan dalam hati: "Aku kurang apa?"
Padahal, barangkali kita tidak sedang kurang apa-apa. Kita hanya terlalu banyak melihat ke luar, dan lupa melihat ke dalam.
Fenomena FOMO dan Perang Pujian
FOMO (Fear of Missing Out) bukan lagi istilah asing. Kita takut ketinggalan tren, takut terlihat “biasa saja”, dan akhirnya berusaha menampilkan versi diri yang paling memukau. Yang sering terlupakan: pujian bisa memberi rasa senang sesaat, tapi ketenangan hati datang dari rasa syukur yang dalam. Bukan dari "likes", bukan dari validasi luar, tapi dari rasa cukup dalam hati.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu...”
(QS. Ibrahim: 7)
Rasa syukur bukan cuma soal menerima yang sedikit, tapi juga sadar bahwa yang kita punya sekarang pun bisa jadi adalah doa orang lain yang belum terkabul.
Rasa Cukup di Tengah Tekanan Sosial
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
