“Que Sera, Sera: Nada Sederhana, Makna Selamanya”
--istimewa
RADARTVNEWS.COM - Ada kalanya sebuah lagu sederhana justru memberi pelajaran hidup yang dalam. “Que Sera, Sera (Whatever Will Be, Will Be)” yang dipopulerkan Doris Day adalah salah satunya. Liriknya tidak berbelit, hanya rangkaian pertanyaan dan jawaban singkat. Namun justru dalam kesederhanaannya, lagu ini menyimpan makna universal: bahwa masa depan bukanlah sesuatu yang bisa kita kuasai, melainkan misteri yang harus kita terima dengan hati ikhlas.
Di bait pertama, lirik berbunyi: “When I was just a little girl, I asked my mother, what will I be. Will I be pretty, will I be rich? Here’s what she said to me.” Seorang anak kecil dengan polos bertanya pada ibunya, penuh harapan dan rasa ingin tahu. Pertanyaan tentang apakah ia akan cantik atau kaya bukan sekadar soal rupa dan harta, melainkan lambang dari mimpi masa depan yang diidamkan setiap orang. Jawaban sang ibu begitu sederhana: “Que Sera, Sera, whatever will be, will be. The future’s not ours to see.” Inilah pengingat bahwa masa depan bukanlah milik kita untuk ditebak. Sebagai anak-anak, kita semua pernah bertanya-tanya tentang masa depan—dan sering kali, jawaban yang menenangkan justru ada pada sikap menerima.
Seiring bertambahnya usia, fase kehidupan berganti. Lagu ini pun menggambarkan masa muda dan cinta: “When I was young, I fell in love. I asked my sweetheart what lies ahead. Will we have rainbows, day after day?” Setiap orang yang pernah jatuh cinta tentu pernah bertanya dalam hati, apakah kebahagiaan ini akan bertahan? Apakah hidup bersama pasangan akan selalu penuh warna seperti pelangi? Lagi-lagi jawaban yang muncul sama, Que Sera, Sera. Pesan ini terasa begitu nyata dalam kehidupan sehari-hari bahwa cinta, sebesar apa pun keyakinannya, tetap tidak bisa menjamin masa depan. Kita hanya bisa berusaha sebaik mungkin, sementara sisanya kita serahkan pada takdir.
BACA JUGA:Resmi! DPR RI Sahkan RAPBN 2026, Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen
Hidup terus berjalan, hingga akhirnya tokoh dalam lagu ini menjadi orang tua. “Now I have children of my own. They ask their mother, what will I be? Will I be handsome, will I be rich? I tell them tenderly.” Pertanyaan berulang muncul dari generasi berikutnya, seakan menjadi lingkaran kehidupan yang tak pernah putus. Jawaban pun tetap sama, diwariskan dengan penuh kelembutan: masa depan adalah misteri. Inilah bagian paling menyentuh, karena menunjukkan bahwa pesan sederhana ini bukan hanya milik satu orang, melainkan warisan yang terus berpindah dari orang tua ke anak, dari generasi ke generasi.
Jika direnungkan, lirik “Que Sera, Sera” sejatinya mewakili perjalanan setiap manusia. Kita lahir dengan rasa ingin tahu, tumbuh dengan cinta dan harapan, lalu akhirnya menjadi orang tua yang memberi jawaban. Pesannya tetap konsisten: jangan terlalu cemas tentang masa depan, jalani hari ini dengan sepenuh hati, dan biarkan waktu membawa kita pada jawabannya.
Di tengah dunia yang penuh tekanan dan ketidakpastian, lirik ini terasa seperti bisikan lembut yang menenangkan: apa yang akan terjadi, biarlah terjadi. Bukan berarti kita pasif, melainkan belajar percaya bahwa hidup punya caranya sendiri. Pada akhirnya, “Que Sera, Sera” bukan sekadar lagu lama, tetapi sebuah filosofi sederhana yang berlaku untuk semua orang, sebuah doa yang terus hidup dalam setiap perjalanan manusia.
BACA JUGA:Debut Saham EMAS di Bursa, Langsung Sentuh Batas ARA
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
