BANNER HEADER DISWAY HD

Ketika Kebohongan Menjadi Senjata: Mengapa Seseorang dengan Gangguan Antisosial Tak Pernah Merasa Bersalah?

Ketika Kebohongan Menjadi Senjata: Mengapa Seseorang dengan Gangguan Antisosial Tak Pernah Merasa Bersalah?

ilustrasi-FOTO : Pinterest-

RADARTVNEWS.COM - Gangguan kepribadian antisosial (GKA) adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan pola perilaku berulang yang mengabaikan atau melanggar hak orang lain. Salah satu ciri utama gangguan ini adalah kebohongan dan manipulasi yang digunakan untuk mengendalikan keadaan demi keuntungan pribadi tanpa rasa bersalah.

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial menunjukkan minimal tiga dari kriteria berikut sejak usia 15 tahun: sering menipu, gagal mematuhi norma sosial, impulsif, agresif, tidak bertanggung jawab secara sosial dan finansial, serta kurangnya rasa bersalah setelah melakukan kesalahan.

Orang-orang yang mengalami gangguan ini biasanya berbohong dan memanipulasi, bukan hanya untuk menghindari masalah, tetapi juga sebagai senjata untuk menguasai situasi untuk keuntungan pribadi. Mereka tidak memiliki rasa penyesalan atau empati, yang membuat sulit bagi mereka untuk mengubah perilaku mereka meskipun telah menyakiti orang lain atau mengalami konsekuensi hukum.

Fenomena ini sering terlihat di kalangan remaja bermasalah yang sering membolos sekolah, berbohong pada keluarga, dan melakukan tindakan kriminal kecil tanpa merasa bersalah. Faktor genetik, trauma masa kecil, dan pola asuh yang tidak konsisten semua dapat meningkatkan risiko gangguan ini.

Penanganan gangguan kepribadian antisosial membutuhkan dukungan sosial dan pendekatan psikologis komprehensif. Terapi psikoterapi dapat membantu penderita mengelola perilaku impulsif dan mempelajari kemampuan empati, meskipun masih ada tantangan besar karena penderita cenderung sulit mengakui kesalahan mereka.

Penting bagi keluarga dan masyarakat untuk tidak hanya mengkritik, tetapi juga membuat lingkungan yang mendukung pemulihan dan rehabilitasi. Dimungkinkan bagi penderita untuk menjalani hidup yang lebih baik jika masyarakat lebih memahami gangguan ini.

Gangguan kepribadian antisosial bukan hanya persoalan perilaku buruk biasa, melainkan kondisi kesehatan mental yang memerlukan perhatian dan penanganan serius demi kebaikan individu dan masyarakat luas.

BACA JUGA:Menulis Jurnal: Teknik Sederhana untuk Meredakan Beban Pikiran dan Menjaga Kesehatan Mental

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: