Rokok Elektrik dan Pods: Ancaman Baru bagi Kesehatan Remaja
contoh rokok elektrik-foto:Ist-
RADARTVNEWS.COM, Rokok elektrik atau yang dikenal dengan sebutan vape dan pods kini semakin populer di kalangan remaja dan dewasa muda. Meskipun sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan Rokok konvensional, berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Rokok elektrik tetap membawa risiko serius bagi kesehatan.
Produk-produk ini mengandung nikotin dalam kadar yang tinggi, zat adiktif yang dapat memengaruhi perkembangan otak pada remaja. Selain itu, cairan dalam pods umumnya mengandung berbagai bahan kimia tambahan yang berpotensi membahayakan saluran pernapasan, seperti propilen glikol, gliserin, dan perasa buatan.
Laporan dari sejumlah institusi kesehatan mengindikasikan peningkatan kasus gangguan paru-paru akut yang berkaitan dengan penggunaan rokok elektrik, termasuk kondisi yang dikenal sebagai EVALI (E-cigarette or Vaping Use-Associated Lung Injury). Gejalanya meliputi batuk kronis, sesak napas, nyeri dada, dan dalam beberapa kasus dapat berujung pada kematian.
Peningkatan konsumsi rokok elektrik di kalangan pelajar juga menjadi perhatian. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan lonjakan penggunaan vape sebesar 25% dalam lima tahun terakhir, terutama di lingkungan sekolah dan kampus. Rendahnya kesadaran akan risiko serta pemasaran produk yang menarik perhatian remaja menjadi faktor utama tingginya angka ini.
Di sisi lain, kebijakan pengendalian rokok elektrik dinilai masih belum maksimal. Beberapa produk pods dijual bebas tanpa label peringatan atau regulasi kandungan yang jelas. Hal ini mempersulit konsumen dalam mengetahui risiko yang sebenarnya mereka hadapi.
BACA JUGA:Apakah Vape Lebih Berbahaya Dibanding Rokok? Ini Faktanya
Masyarakat, khususnya orang tua dan tenaga pendidik, didorong untuk lebih proaktif dalam memberikan edukasi seputar bahaya rokok elektrik. Upaya pencegahan sejak dini dinilai penting untuk menekan angka kecanduan nikotin di usia muda, serta mencegah dampak jangka panjang terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
