BANNER HEADER DISWAY HD

Kontra dengan Alamnya yang Indah, Indonesia Jadi Negara ke-5 dengan Penduduk di Kawasan Kumuh Terbanyak

Kontra dengan Alamnya yang Indah, Indonesia Jadi Negara ke-5 dengan Penduduk di Kawasan Kumuh Terbanyak

Ilustrasi --ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Indonesia dikenal luas sebagai negeri dengan kekayaan alam yang memesona. Dari panorama pegunungan yang hijau, ribuan pulau tropis nan eksotis, hingga ragam budaya yang menawan, semua menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata paling indah di dunia.

Namun, di balik pesona tersebut, terdapat kenyataan pahit yang perlu menjadi perhatian serius: Indonesia kini termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah penduduk yang tinggal di kawasan permukiman kumuh terbanyak di dunia.

Menurut laporan global yang dirilis tahun 2025, Indonesia menempati peringkat kelima, dengan sekitar 33 juta jiwa hidup di lingkungan yang tergolong kumuh. Jumlah ini menempatkan Indonesia di bawah India (262 juta jiwa), Nigeria (64 juta), Bangladesh (41 juta), dan Pakistan (40 juta). Sementara itu, Brasil yang sebelumnya berada di atas Indonesia kini turun ke posisi keenam dengan 32 juta jiwa penduduk yang tinggal di kawasan serupa.

BACA JUGA:Swedia Darurat Sampah: Impor 1,3 Juta Ton untuk Penuhi Kebutuhan Pabrik Daur Ulang

Permukiman kumuh, menurut Undang-Undang No. 1/2011 dan Permen PUPR No. 14/2018, adalah kawasan hunian yang memiliki kualitas tidak layak akibat kondisi bangunan yang tidak memenuhi standar, kepadatan tinggi, akses terbatas ke fasilitas dasar seperti air bersih, sanitasi, jalan, drainase, dan pelayanan publik.

Kawasan kumuh juga sering ditandai ketidakteraturan tata bangunan, infrastruktur yang melemah, serta lingkungan yang rentan terhadap masalah kesehatan dan bencana. Berdasarkan data tahun 2020, tercatat sekitar 29,9 juta jiwa di perkotaan Indonesia hidup di kawasan kumuh. Pemerintah melalui kementerian Pekerjaan Umum menyebut bahwa sekitar seperempat dari penduduk perkotaan atau sekitar 25 juta jiwa tinggal di lingkungan permukiman kumuh saat ini.

BACA JUGA:Pandawara Group Luncurkan Perahu Canggih untuk Angkut Sampah hingga 3 Ton

Fenomena urbanisasi yang berlangsung cepat menjadi salah satu pendorong utama ekspansi kawasan kumuh. Pertumbuhan kota yang tidak diimbangi pembangunan perumahan terjangkau dan penyediaan infrastruktur berkelanjutan menyebabkan lebih banyak masyarakat akhirnya menetap di lokasi marginal.

Dalam konteks global, lebih dari 800 juta orang di dunia hidup di kawasan kumuh menurut data UN-Habitat dan Bank Dunia. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program, termasuk program “Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)” yang fokus pada peningkatan kualitas permukiman melalui infrastruktur dasar, revitalisasi kawasan, dan pemberdayaan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: