BANNER HEADER DISWAY HD

Perempuan Indonesia Jadi Korban Kekerasan di Pusat Judi Online Kamboja, Diperdaya, Disiksa, dan Diperkosa

Perempuan Indonesia Jadi Korban Kekerasan di Pusat Judi Online Kamboja, Diperdaya, Disiksa, dan Diperkosa

--

Namun, banyak korban enggan melapor karena pelaku sering kali adalah orang terdekat seperti teman atau kerabat, yang membuat korban merasa terjebak secara emosional dan sosial.

Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan perlindungan bagi WNI melalui kerja sama dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Namun, Judha mengakui bahwa proses hukum hanya dapat berjalan jika ada pelaporan dari korban. 

Jika pelaku WNI berada di luar negeri, pemerintah akan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menegakkan hukum.

Sosiolog Dinna Wisnu yang pernah mengunjungi tempat penampungan migran di Kuala Lumpur menambahkan bahwa perempuan Indonesia seringkali terjebak dalam kasus perdagangan manusia karena keterbatasan akses terhadap informasi dan dokumen resmi. 

Banyak dari mereka yang akhirnya menyerahkan proses administrasi kepada pihak ketiga atau agen, yang justru menjadi pintu masuk eksploitasi.

Bagi Ita, keberaniannya untuk bersuara bukanlah hal mudah. Ia menyadari bahwa membuka aib bukanlah perkara ringan, namun ia tak ingin ada perempuan lain yang mengalami hal serupa. 

"Saya tidak ingin ada yang mengalami seperti saya. Tempat itu seperti neraka, orang-orangnya seperti iblis," ujarnya menutup kisah tragisnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait