Refleksi Hari HAM Sedunia 2025: Ruang Sipil Menyempit, Negara Dituntut Serius Lindungi Warga
--
RADARTVNEWS.COM - Hari ini, 10 Desember 2025, Indonesia dan dunia memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia dengan fokus kuat pada isu penyempitan ruang sipil dan tuntutan agar negara lebih serius melindungi warganya. Peringatan yang biasanya diisi seremoni kini banyak berubah bentuk menjadi ajakan refleksi dan aksi nyata, terutama setelah berbagai krisis kemanusiaan dan bencana yang menyorot lemahnya perlindungan hak dasar di lapangan.
PBB tahun ini mengangkat tema besar yang menekankan pentingnya hak asasi sebagai fondasi perdamaian, keadilan, dan keberlanjutan di tengah meningkatnya konflik, gelombang pengungsian, hingga krisis iklim. Sekjen PBB António Guterres dalam pesannya mengingatkan bahwa masih banyak negara yang membatasi kebebasan berekspresi, menutup ruang kritik, dan gagal melindungi kelompok rentan, sehingga Hari HAM 2025 seharusnya menjadi momen koreksi, bukan sekadar seremoni tahunan.
BACA JUGA:Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025: Menguatkan Persatuan dan Nilai Kebangsaan
Di Indonesia, isu HAM 2025 terasa kontras: di satu sisi pemerintah pusat lewat Kementerian Hukum dan HAM menggelar Musrenbang HAM Nasional 8–10 Desember di Jakarta untuk memasukkan indikator HAM ke dalam perencanaan pembangunan dan kinerja birokrasi. Langkah ini diklaim sebagai upaya menjadikan HAM bukan hanya lampiran dokumen negara, tetapi parameter nyata dalam kebijakan, mulai dari tata kelola lingkungan sampai pelayanan publik.
Di sisi lain, berbagai lembaga dan pengamat menyoroti bahwa ruang sipil justru makin menyempit: aktivis menghadapi intimidasi, korban pelanggaran HAM masa lalu belum tuntas, dan penanganan korban bencana serta kelompok rentan sering kali terlambat atau tidak adil. Komnas HAM bahkan memilih membatalkan perayaan seremonial di Aceh dan menggantinya dengan aksi kemanusiaan langsung di wilayah bencana Sumatra, sambil memantau apakah hak para pengungsi atas bantuan, kesehatan, dan informasi benar-benar terpenuhi.
BACA JUGA:Seleksi Petugas Haji 2026 Resmi Dimulai, Pendaftaran Pusat Dibuka Hari Ini
Refleksi Hari HAM 2025 di Indonesia akhirnya bergerak pada satu pesan utama: hak asasi tidak boleh berhenti di pidato dan poster kampanye. Ia harus hadir dalam bentuk kebijakan yang melindungi warga ketika bersuara, ketika mencari keadilan, dan ketika menjadi korban bencana atau konflik, sehingga slogan Hari HAM benar-benar terasa sampai ke tingkat paling bawah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
