Fatherless dan Sandwich Generation: Dua Luka Tak Terlihat di Balik Wajah Anak Indonesia
--Freepik
Data ini menunjukkan bahwa rumah, yang seharusnya menjadi ruang aman bagi anak, justru menjadi tempat dengan potensi kekerasan tertinggi. Banyak keluarga yang rapuh secara emosional akibat tekanan ekonomi, minimnya keterlibatan ayah, dan kurangnya dukungan sistemik.
Salah satu langkah awal dari masalah ini adalah dikeluarkannya Surat Edaran No. 7 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak Sekolah, yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) mendampingi anak di hari pertama sekolah. Meski bersifat simbolis, kebijakan ini mendorong perubahan persepsi tentang pentingnya kehadiran ayah dalam masa tumbuh kembang anak.
Fatherless dan sandwich generation bukan sekadar isu keluarga, tapi luka struktural yang menuntut kesadaran kolektif. Hari Anak Nasional seharusnya jadi momen refleksi apakah anak-anak kita benar-benar tumbuh dalam kehangatan peran, atau sekadar bertahan di tengah kekosongan dan beban lintas generasi?.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
