BANNER HEADER DISWAY HD

Mengenal Star Syndrome: Fenomena Kepribadian yang Muncul Saat Terlalu Terpikat pada Popularitas dan Pengakuan

Mengenal Star Syndrome: Fenomena Kepribadian yang Muncul Saat Terlalu Terpikat pada Popularitas dan Pengakuan

--istimewa

RADARTVNEWS.COM – Dalam dunia modern yang penuh dengan sorotan media dan budaya populer, istilah star syndrome semakin sering terdengar. Fenomena ini menggambarkan kondisi psikologis seseorang yang mulai merasa dirinya sangat penting, luar biasa, atau berbeda dari orang lain karena popularitas dan pengakuan yang diterima. Kondisi ini biasanya dialami oleh publik figur, selebritas, influencer, atau bahkan seseorang yang baru saja meraih ketenaran secara mendadak.

Star syndrome terjadi ketika seseorang terlalu terbawa oleh rasa bangga atas pencapaian atau perhatian yang diberikan masyarakat. Mereka mulai meyakini bahwa status atau pengakuan tersebut menjadikan mereka lebih unggul dari orang lain. Akibatnya, muncul sikap sombong, sulit menerima kritik, dan cenderung menuntut perlakuan istimewa dari lingkungan sekitarnya.

Secara psikologis, fenomena ini bisa dikaitkan dengan meningkatnya ego dan kebutuhan akan validasi. Dalam banyak kasus, star syndrome tidak hanya dialami oleh artis besar, tetapi juga oleh siapa pun yang mendapat perhatian publik, seperti pengguna media sosial dengan banyak pengikut atau seseorang yang viral dalam waktu singkat. Tekanan untuk mempertahankan citra yang sempurna di mata publik sering kali membuat penderitanya kehilangan keseimbangan diri dan sulit membedakan antara kehidupan pribadi dan pencitraan.

BACA JUGA:Fenomena “Domestic Thrill Syndrome”: Ketika Dimarahi Pasangan Justru Membuat Pria Merasa Diperhatikan

BACA JUGA:Apa Itu Star Syndrome? Fenomena Psikologis di Balik Rasa Terlalu Percaya Diri

Dampak dari star syndrome bisa cukup serius jika tidak disadari. Orang yang mengalaminya cenderung sulit membangun hubungan sosial yang sehat karena merasa dirinya selalu harus dikagumi. Mereka juga bisa mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi ketika popularitasnya mulai menurun. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menghambat perkembangan pribadi dan profesional seseorang.

Para ahli menyarankan agar individu yang mulai dikenal publik tetap menjaga sikap rendah hati dan membatasi diri dari ketergantungan pada validasi eksternal. Dukungan dari lingkungan terdekat, serta kemampuan untuk mengenali batas antara kehidupan nyata dan dunia publik, menjadi kunci penting agar tidak terjebak dalam star syndrome.

Fenomena star syndrome menjadi cerminan nyata dari tantangan di era digital, di mana perhatian publik bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, ketenaran dapat membuka peluang besar, namun di sisi lain, bisa menjerumuskan seseorang pada rasa superioritas yang menipu. Menjaga kesadaran diri dan empati adalah langkah utama agar sinar popularitas tidak berubah menjadi jebakan bagi kepribadian seseorang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: