BANNER HEADER DISWAY HD

Sal Priadi dan Filosofi Kehangatan dalam "Kita Usahakan Rumah Itu"

Sal Priadi dan Filosofi Kehangatan dalam

Kita Usahakan Rumah Itu--istimewa

RADARTVNEWS.COM - Sal Priadi, penyanyi sekaligus penulis lagu yang dikenal dengan lirisisme puitis, kembali menghadirkan karya penuh makna lewat lagu “Kita Usahakan Rumah Itu”. Sekilas, lagu ini terdengar sederhana, tentang keinginan membangun rumah bersama seseorang yang dicintai. Namun, jika ditelisik lebih jauh, liriknya menyimpan filosofi mendalam tentang arti kebersamaan, kompromi, dan rumah sebagai simbol perjalanan hidup.

Dari bait awal, Sal Priadi menggambarkan rumah dengan cara yang tidak muluk-muluk. Rumah itu tampak sederhana dari depan, tetapi di dalamnya luas, kokoh, dan penuh kebun dengan tanaman mewah. Gambaran ini seolah ingin menegaskan bahwa esensi rumah tidak selalu ada pada tampilan luar yang memukau, melainkan pada kekuatan dan kenyamanan di dalamnya. Di dunia yang serba pamer hari ini, pesan ini terasa relevan bahwa kebahagiaan sejati bukanlah tentang pencitraan, melainkan isi dan makna yang dibangun bersama.

Hal menarik lain dalam lagu ini adalah soal pembagian peran. Sal Priadi menuliskan bahwa urusan perabotan dan wangi-wangian diserahkan pada pasangannya, sementara ia ikut andil dalam pertimbangan tata ruang. Detail kecil ini sebenarnya menyimpan pesan besar, rumah yang sehat lahir dari kerjasama, kompromi, dan saling menghargai selera. Tidak ada dominasi, melainkan kolaborasi. Rumah yang diusahakan bersama, pada akhirnya, menjadi cermin dari hubungan yang matang.

BACA JUGA:Lima Rekomendasi Tempat Asik untuk Girls Time di Lampung

Salah satu bagian paling menyentuh adalah penggambaran tentang “meja panjang di ruang makan”. Di tengah kesibukan yang mungkin akan menguras waktu dan energi, Sal Priadi mengingatkan pentingnya menjaga kebersamaan di malam hari. Meja makan bukan sekadar furnitur, melainkan simbol ruang berbagi cerita, tawa, bahkan air mata. Rumah dalam lagu ini bukan hanya tempat beristirahat, tetapi juga ruang membangun ikatan emosional yang memperkuat fondasi keluarga.

Makna semakin dalam ketika Sal Priadi menyentuh gagasan bahwa seseorang boleh keliling dunia, menemukan banyak tempat singgah, namun rumah sejati tetaplah di tempat orang-orang yang dicinta berada. Pesan ini meneguhkan pandangan bahwa rumah tidak sekadar bangunan fisik atau alamat di peta, melainkan perasaan yang hidup bersama orang-orang terdekat. Di era ketika banyak anak muda merantau jauh dari keluarga demi mengejar mimpi, lirik ini memberi pengingat bahwa yang kita sebut “pulang” selalu terkait dengan cinta, bukan sekadar lokasi.

Yang jarang dibahas dari lagu ini adalah bagaimana Sal Priadi tidak sekadar bicara soal “cinta romantis” antara dua orang, melainkan visi jangka panjang tentang membangun kehidupan bersama. Lagu ini bisa dimaknai sebagai manifesto kecil tentang bagaimana pasangan bisa membentuk rumah yang bukan hanya indah secara fisik, tapi juga sehat secara emosional. Dari tata ruang hingga penerangan yang diracik romantis, semua detail dalam liriknya terasa seperti doa dan rencana, bukan hanya imajinasi.

“Kita Usahakan Rumah Itu” pada akhirnya adalah lagu tentang mimpi kolektif: mimpi sederhana namun agung tentang rumah yang kuat, hangat, dan penuh cinta. Sal Priadi mengajak pendengar untuk tidak hanya mengagumi arsitektur luar, tetapi juga memikirkan bagaimana rumah bisa menjadi tempat pulang yang sejati. Lagu ini menyentuh mereka yang sedang membangun hubungan, merantau jauh, atau sekadar merindukan arti “rumah” yang sesungguhnya.

BACA JUGA:TNI Siapkan Langkah Hukum atas Dugaan Pidana Ferry Irwandi

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: