BANNER HEADER DISWAY HD

Kemenag Salurkan Rp610 Juta untuk Rehabilitasi Asrama Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Kemenag Salurkan Rp610 Juta untuk Rehabilitasi Asrama Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

-Dok. Kemenag-

RADARTVNEWS.COM – Kementerian Agama (Kemenag) menyalurkan bantuan senilai Rp610 juta untuk memperbaiki asrama Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar usai musala pesantren itu runtuh dan menewaskan sejumlah santri yang sedang melaksanakan salat berjamaah. Nasaruddin turun langsung ke lokasi bersama tim dan berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Timur untuk memastikan penanganan berjalan cepat serta sesuai kebutuhan pesantren.

Selain bantuan dana, Kemenag juga memberikan pendampingan spiritual bagi keluarga korban. Nasaruddin menyebut, dukungan emosional berbasis keagamaan penting agar para santri dan keluarganya mampu menghadapi duka dengan keteguhan iman. Ia menegaskan pihaknya juga memastikan tersedianya tempat tinggal sementara yang layak bagi para santri selama proses rehabilitasi berlangsung agar kegiatan belajar tetap bisa dijalankan.

Dalam kunjungannya, Nasaruddin turut menyampaikan apresiasi atas ketabahan para orang tua santri yang kehilangan anak-anak mereka. Ia menuturkan bahwa para wali santri tidak larut dalam kesedihan, melainkan menerima dengan penuh keikhlasan. “Kami tidak bersedih, justru alhamdulillah anak kami dijemput di rakaat kedua, di tempat yang mulia,” ujarnya. Menurutnya, rasa syukur tersebut menjadi bentuk kekuatan iman dan stabilitas emosional yang harus dijaga.

Pernyataan itu juga disampaikan Nasaruddin dalam rapat kerja bersama Tim Pengawas Penanganan Bencana DPR RI pada Rabu (5/11/2025). Ia menjelaskan, bantuan Rp610 juta itu digunakan untuk merehabilitasi asrama sekaligus memastikan para santri memiliki tempat berteduh yang aman. “Selain memberikan bantuan stabilitas emosional, kami juga memberikan bantuan dana Rp610 juta untuk rehabilitasi asrama agar anak-anak dapat berteduh di masa sulit ini,” kata Nasaruddin.

Selain untuk Pondok Pesantren Al Khoziny, Kemenag juga menyalurkan bantuan bagi wilayah lain yang terdampak bencana. Di Bogor, Kemenag memberikan bantuan Rp150 juta untuk masyarakat yang terdampak robohnya gedung majelis taklim. Dana tersebut dipakai membangun musala sementara dan membantu kegiatan keagamaan warga yang sempat terhenti akibat peristiwa tersebut.

BACA JUGA:Menkeu dan Menteri PUPR Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny, Realisasi Proyek Menunggu Restu Menko

Nasaruddin menambahkan, Kemenag turut menyalurkan bantuan sebesar Rp300 juta untuk pemulihan sejumlah pura yang rusak akibat banjir. Sementara itu, Rp105 juta digunakan untuk memperbaiki madrasah yang terdampak, dan Rp265 juta lainnya disalurkan bagi korban banjir di Bali. Semua bantuan disalurkan melalui koordinasi antara Kanwil Kemenag Provinsi Bali dan pemerintah daerah setempat.

“Kita lihat di banjir di Bali, misalnya. Kementerian Agama melalui Kanwil Kemenag Provinsi Bali bergerak cepat berkoordinasi dengan pemerintah daerah, memobilisasi penyuluh agama dan relawan ormas keagamaan untuk membantu evakuasi jemaah, mengamankan aset rumah ibadah, serta mendistribusikan bantuan logistik dan layanan dapur umum,” ujar Nasaruddin. Ia menilai langkah cepat itu menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.

Menurut Nasaruddin, bantuan Kemenag tidak hanya bersifat material tetapi juga spiritual. Ia menilai pendekatan keagamaan mampu membantu korban bencana menguatkan batin dan kembali bangkit dari kesedihan. Pendampingan spiritual dinilai efektif menjaga ketenangan hati masyarakat agar tetap sabar dan optimistis menghadapi ujian.

Menag menegaskan, seluruh bantuan disalurkan secara transparan dan diawasi oleh jajaran Kemenag di tingkat daerah. Ia menginstruksikan setiap kanwil melakukan pemantauan langsung di lapangan agar proses rehabilitasi rumah ibadah dan asrama berjalan sesuai kebutuhan serta tepat sasaran. Langkah itu diambil untuk memastikan bantuan benar-benar sampai kepada pihak yang membutuhkan.

Selain itu, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap kelayakan bangunan rumah ibadah dan asrama santri agar insiden serupa tidak kembali terjadi. Nasaruddin menekankan pentingnya sistem pengawasan dan perawatan berkala di setiap lembaga pendidikan keagamaan. Ia berharap lembaga keagamaan dapat lebih memperhatikan aspek keselamatan bagi seluruh penghuninya.

BACA JUGA:Pasca Gedung Ambruk, Bagaimana Nasib Santri Ponpes Al Khoziny?

Ia menyebut, musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana. Pemerintah berkomitmen untuk terus hadir memberikan dukungan moral dan material bagi masyarakat terdampak, sekaligus memperkuat peran Kemenag dalam penanganan krisis kemanusiaan.

Menutup pernyataannya, Nasaruddin mengajak seluruh masyarakat untuk tetap saling menguatkan. Ia menegaskan nilai keikhlasan dan gotong royong harus dijaga dalam menghadapi bencana. “Kita hadapi semua ujian ini dengan sabar, iman, dan kebersamaan,” ujarnya. Pemerintah akan terus memastikan kehadiran negara bagi masyarakat yang sedang berduka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait