APBN Siap Ikut Biayai Rekonstruksi Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo
Menteri Pekerja Umum ( Dody Hanggodo)--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM – Pemerintah akan segera membangun kembali gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang sebelumnya mengalami musibah ambruknya salah satu bangunan utama.
Pembangunan ulang tersebut dipastikan akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun pemerintah juga membuka peluang bagi pihak swasta dan masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam proses pemulihan sarana pendidikan keagamaan ini.
Kebijakan tersebut disampaikan setelah pemerintah meninjau langsung kondisi lokasi pascakejadian. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Agama disebut akan berkoordinasi untuk memastikan rancangan pembangunan ulang memenuhi standar keamanan dan keselamatan bangunan.
BACA JUGA:Pasca Gedung Ambruk, Bagaimana Nasib Santri Ponpes Al Khoziny?
Langkah ini merupakan bentuk tanggap darurat pemerintah atas peristiwa yang mengguncang dunia pendidikan Islam di Sidoarjo. Tragedi ambruknya gedung ponpes beberapa waktu lalu menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama terkait keselamatan para santri yang sedang menimba ilmu di sana.
Selain memastikan pembangunan ulang, pemerintah juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh bangunan pesantren di berbagai daerah. Evaluasi ini bertujuan agar kejadian serupa tidak terulang kembali, mengingat banyak pondok pesantren di Indonesia yang memiliki bangunan lama dan memerlukan renovasi atau peremajaan struktur.
Proyek pembangunan ulang ini tidak hanya menjadi upaya rekonstruksi fisik, tetapi juga momentum untuk memperkuat peran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pembinaan karakter bangsa. Nantinya, fasilitas baru diharapkan mampu menampung lebih banyak santri dengan standar keamanan dan kenyamanan yang lebih baik.
BACA JUGA:Basarnas Tutup Operasi Pencarian Korban Ambruk Ponpes Al Khoziny, Seluruh Jenazah Telah Ditemukan
Selain dukungan APBN, pemerintah juga membuka ruang partisipasi publik melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan gotong royong masyarakat. Hal ini sejalan dengan semangat kebersamaan dalam membangun kembali sarana pendidikan berbasis agama yang berperan penting di tengah masyarakat.
Pemerintah menargetkan proses rekonstruksi dapat dimulai dalam waktu dekat setelah proses perencanaan dan penetapan anggaran selesai. Dengan dukungan berbagai pihak, Ponpes Al Khoziny diharapkan dapat kembali beroperasi dengan lebih kuat dan aman bagi seluruh santri dan tenaga pendidik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
