BANNER HEADER DISWAY HD

Luka Tak Kasat Mata: Deretan Dampak Cyberbullying Bagi Remaja di Era Digital

Luka Tak Kasat Mata: Deretan Dampak Cyberbullying Bagi Remaja di Era Digital

ilustrasi-FOTO : Pinterest-

RADARTVNEWS.COM - Kehidupan remaja di era digital tidak terlepas dari dunia maya dan media sosial yang terhubung. Namun, cyberbullying ancaman yang kerap tak terlihat secara fisik muncul di balik kemudahan akses dan kebebasan berekspresi. Fenomena ini berkembang menjadi luka tak kasat mata yang menggerogoti generasi muda dari dalam, memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Cyberbullying: Hantu Teknologi yang Mengganggu Remaja

Cyberbullying adalah tindak perundungan yang terjadi di internet, seperti penyebaran rumor dan foto pribadi tanpa izin melalui pesan teks, komentar di media sosial, atau apa pun. Serangan digital ini berbeda dengan perlindungan konvensional karena dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Para pelaku biasanya anonim dan bersembunyi di balik layar, membuat korban merasa tidak aman, bahkan di kamar tidurnya sendiri.

Deretan Dampak Serius bagi Remaja

Cyberbullying dapat merusak kehidupan sosial, kesehatan mental, dan kepercayaan diri korban selain menyebabkan rasa sakit emosional. Berikut adalah beberapa luka tak kasat mata yang dialami remaja sebagai akibat dari pelecehan online:

1. Penyakit Kesehatan Mental 

• Korban sering mengalami depresi, kecemasan, stres tinggi, dan bahkan keinginan untuk mengakhiri hidup.

• Penderita trauma berkepanjangan, seperti gejala PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), juga dapat muncul sebagai akibat dari penggunaan terus-menerus perangkat digital.

2. Perpecahan Percaya Diri dan Persepsi Diri 

• Serangan berupa penghinaan atau pelecehan publik di media sosial secara bertahap menghancurkan kepercayaan diri yang dibangun remaja. 

• Remaja sering merasa malu, kehilangan identitas, dan mengalami krisis identitas sebagai akibat dari tekanan dan penghinaan terus-menerus. 

3. Penarikan Diri dan Isolasi Sosial

• Banyak korban memilih untuk meninggalkan pergaulan karena mereka takut menjadi bahan ejekan atau tidak diterima di lingkungan sosial mereka. Mereka juga merasa kesepian.

• Selain itu, prospek untuk membangun hubungan sosial yang kuat terganggu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: