BANNER HEADER DISWAY HD

Warga Aceh Tamiang Bertahan di Tengah Kegelapan Pascabanjir Bandang

Warga Aceh Tamiang Bertahan di Tengah Kegelapan Pascabanjir Bandang

Ilustrasi --(ANTARA.NEWS)

RADARTVNEWS.COM - Hingga kini sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Tamiang masih berada dalam kondisi gelap total. Sudah dua pekan sejak banjir bandang melanda kawasan tersebut, namun aliran listrik belum sepenuhnya pulih. Kondisi ini membuat aktivitas warga masih sangat terbatas, terutama pada malam hari ketika daerah terdampak benar-benar tanpa penerangan.

Banjir bandang yang terjadi pada akhir November 2025 itu menyebabkan kerusakan besar pada jaringan kelistrikan. Banyak gardu dan instalasi distribusi listrik yang terendam air dan rusak berat, sehingga proses perbaikan membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya. Hingga kini, sejumlah titik di Kecamatan Karang Baru, Rantau, Kejuruan Muda, dan Seruway masih menjadi wilayah yang belum tersentuh suplai listrik.

BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Huntara bagi Korban Banjir Sumatera, Target Rampung Enam Bulan

Warga yang tinggal di daerah tersebut terpaksa mengandalkan penerangan seadanya seperti lampu baterai, lilin, atau genset bersama. Dalam situasi darurat seperti ini, kegiatan pada malam hari hampir tidak dapat dilakukan secara normal. Beberapa posko pengungsian yang dikelola BPBD dan BNPB juga terlihat memanfaatkan lampu portabel untuk membantu warga yang masih bertahan.

Seorang warga Desa Alur Baung mengaku kesulitan beraktivitas di malam hari karena kondisi gelap membuat lingkungan terasa tidak aman. Mereka juga khawatir terhadap ular, serangga, atau hewan liar lain yang biasa bermunculan setelah banjir. Di beberapa lokasi, petugas gabungan terpaksa melakukan patroli malam untuk memastikan keamanan warga.

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Borong Logistik di Padang untuk Pengungsi Banjir Sumatra, Pedagang Terkejut dengan Jumlah Pesanan

Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang bersama PLN setempat telah menurunkan tim teknis untuk mempercepat perbaikan jaringan. Namun, tingkat kerusakan yang cukup parah ditambah akses menuju beberapa titik yang masih tergenang menjadi hambatan utama. Proses penyalaan listrik dilakukan bertahap agar tidak menimbulkan risiko korsleting.

Juru bicara PLN Aceh mengatakan bahwa upaya pemulihan diprioritaskan pada fasilitas vital seperti puskesmas, kantor pemerintahan, dan posko pengungsian. Sementara untuk permukiman warga, teknisi masih melakukan pemeriksaan jalur distribusi yang banyak tertutup lumpur dan sampah yang terbawa arus banjir.

BACA JUGA:PLN Minta Maaf Atas Belum Pulihnya Listrik di Aceh Pascabencana

Pemerintah daerah juga terus berkoordinasi dengan BNPB dan BPBA untuk mempercepat pemulihan pascabencana, termasuk memastikan ketersediaan logistik bagi warga yang hingga kini masih tinggal di tenda darurat.

Meski perbaikan terus dilakukan, belum dapat dipastikan kapan seluruh wilayah Aceh Tamiang kembali mendapatkan aliran listrik 100% . Warga berharap penanganan segera selesai agar kehidupan mereka dapat kembali normal setelah dua pekan hidup dalam keterbatasan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: