Harga Mobil Nasional RI Ditargetkan di Bawah Rp300 Juta, Produksi Mulai 2027
-Dok. BPMI Setpres-
RADARTVNEWS.COM - Pemerintah tengah mematangkan pengembangan mobil nasional Indonesia dengan fokus menghadirankan kendaraan yang terjangkau bagi masyarakat. Target banderolnya diproyeksikan berada di kisaran bawah Rp300 juta karena segmen tersebut dinilai memiliki permintaan paling besar di pasar otomotif nasional.
Model yang diperkirakan menjadi calon mobil nasional ialah i2C, sebuah konsep yang telah diperlihatkan pada ajang GIIAS 2025 sebagai clay model berukuran nyata. Proyek ini kini memasuki tahap lanjutan sebelum menuju produksi massal pada tahun 2027.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan untuk menyediakan anggaran khusus demi mempercepat pengembangan mobil nasional agar kompetitif dari sisi harga dan kualitas. Pemerintah menilai pasar mobil terjangkau masih sangat potensial.
“Jadi ke depan kita dorong untuk mobil nasional, kami sudah cek di lapangan dari Gaikindo memang sekarang terbesar, market terbesar pangsanya adalah mobil-mobil di bawah Rp 300 juta sehingga ini juga yang didorong oleh pemerintah sehingga affordability menjadi tantangan.” ujar Airlangga dalam kesempatan tersebut.
Mobil nasional ditargetkan masuk pasar sebagai kendaraan dengan harga kompetitif, minimal di bawah Rp300 juta sebagaimana disampaikan Airlangga. Kelas harga ini merujuk pada popularitas segmen LCGC, citycar, Low MPV serta Low SUV yang saat ini mendominasi penjualan otomotif di Indonesia.
Contoh kendaraan yang berada pada rentang harga tersebut adalah BYD Atto 1 yang dipasarkan mulai Rp199 juta dan Jaecoo J5 EV dengan harga sekitar Rp250 juta. Persaingan pada kelas ini dianggap cukup ketat, sehingga strategi harga menjadi fokus utama pemerintah.
Airlangga menegaskan mobil nasional perlu menawarkan teknologi yang memadai sekaligus bisa dijangkau konsumen. Ia menyebut pernyataan ini saat berbicara di kanal Youtube Kadin Indonesia pada Kamis (4/12), dan kembali menekankan pentingnya keterjangkauan harga.
Namun, pendapat pemerintah berbeda dengan Teknologi Militer Indonesia (TMI) yang juga sedang mengembangkan mobil listrik nasional sesuai arahan Presiden. Perusahaan tersebut menargetkan harga jual produk mereka berada di bawah Rp500 juta, lebih tinggi dibanding target pemerintah.
Presiden disebut mendorong agar program mobil nasional segera berjalan dengan dukungan anggaran. Airlangga menjelaskan bahwa Prabowo memberi perhatian pada percepatan proyek ini, termasuk skema pembiayaan dan dukungan lintas sektor agar kendaraan nasional dapat segera hadir.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyampaikan konsep awal mobil nasional telah siap dan proses produksi dijadwalkan mulai 2027. Proyek ini melibatkan Pindad sebagai mitra utama dan dinilai siap dari sisi desain, teknologi hingga pembiayaan.
BACA JUGA:ESDM: Mobil di Indonesia Sudah Kompatibel dengan BBM Campuran Etanol hingga 20 Persen
Agus menuturkan pembahasan teknis dan koordinasi dengan Pindad terus dilakukan untuk memperkuat kemandirian industri otomotif dalam negeri. Langkah ini menjadi salah satu agenda strategis pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi nasional.
Sejumlah produsen global disebut menunjukkan minat untuk ikut terlibat dalam proyek ini. Airlangga menyebut tawaran kerja sama telah datang dari beberapa jenama, meski pengumuman resmi akan diberikan masing-masing produsen. Pindad tetap menjadi fondasi utama pengembangan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
