BANNER HEADER DISWAY HD

Prabowo Tinjau Tiga Provinsi Terdampak Banjir–Longsor di Sumatra

Prabowo Tinjau Tiga Provinsi Terdampak Banjir–Longsor di Sumatra

-Dok. BPMI Setpres-

RADARTVNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto terbang menuju Pulau Sumatra pada Senin (1/12) pagi untuk meninjau langsung wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Keberangkatan dilakukan dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma sekitar pukul 06.00 WIB sebagai respons awal penanganan pemerintah terhadap bencana tersebut.

Setibanya di Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Silangit, Tapanuli Utara, pada pukul 09.35 WIB, Presiden langsung menuju titik-titik terdampak di Tapteng. Ia mengecek kondisi lapangan, kesiapan posko, serta memastikan layanan dasar bagi warga terdampak tetap tersedia meski sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.

Pada Senin pagi, Presiden lebih dulu meninjau lokasi pengungsian di Lapangan GOR Pandan, Jalan Dr. Fl. Tobing, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah. Pemeriksaan fokus pada distribusi logistik, kondisi pengungsi, serta dukungan medis bagi kelompok rentan yang terdampak banjir bandang.

Dari Sumut, Presiden melanjutkan perjalanan ke Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara. Di wilayah tersebut, ia meninjau area pengungsian dan memeriksa sejumlah titik kritis, termasuk Jembatan Pantai Dona yang terputus akibat banjir bandang. Jembatan itu merupakan penghubung tiga kecamatan sehingga kerusakannya berdampak besar pada mobilitas warga dan penyaluran bantuan.

Koordinasi lintas lembaga diperkuat di Aceh, mulai dari BNPB, TNI, Polri, hingga Basarnas. Presiden meminta seluruh personel mempercepat evakuasi warga dan memastikan keamanan lokasi yang masih berisiko. Pemerintah juga menyiapkan langkah pemulihan awal untuk infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, energi, dan layanan telekomunikasi.

BACA JUGA:BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Lancarkan Bantuan Banjir di Sumatera

Usai menuntaskan agenda di Aceh, Presiden bertolak dari Bandara Internasional Kualanamu pada pukul 14.00 WIB menuju Sumatra Barat. Setibanya di Bandara Minangkabau, ia dijadwalkan meninjau dapur umum, posko Basarnas, layanan kesehatan, serta kegiatan trauma healing bagi penyintas yang terdampak berat secara fisik maupun psikologis.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan total korban jiwa di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat telah mencapai 442 orang hingga Minggu (30/11). Ratusan warga lainnya masih hilang, sementara ratusan pengungsi mengalami luka-luka akibat banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi tersebut sejak akhir pekan.

Rincian korban menunjukkan 217 orang meninggal di Sumatra Utara, 129 orang di Sumatra Barat, dan 96 orang di Aceh. Selain itu, 209 warga di Sumut, 118 di Sumbar, dan 75 di Aceh masih dalam pencarian. Operasi penyisiran dilakukan intensif seiring membaiknya cuaca dan semakin luasnya akses menuju daerah terdampak.

Presiden mengapresiasi kerja cepat BNPB, TNI, Polri, dan Basarnas dalam penanganan awal. Sinergi tersebut dinilai penting untuk mempercepat pencarian korban, evakuasi, dan distribusi bantuan, terutama di wilayah-wilayah yang terisolasi akibat kerusakan akses jalan dan jembatan.

Sebanyak 28 helikopter TNI, Polri, BNPB, dan Basarnas dikerahkan untuk menjangkau lokasi bencana yang sulit dilalui kendaraan darat. Armada ini digunakan untuk mengirim bantuan pangan, mengangkut korban selamat, dan memperkuat mobilitas tim penyelamat di titik-titik terpencil.

BACA JUGA:BNPB: 442 Warga Meninggal dan 402 Masih Hilang akibat Banjir dan Longsor di Sumatera

Upaya modifikasi cuaca juga dilakukan selama tiga hari terakhir dan terbukti menurunkan intensitas hujan di wilayah terdampak. Kondisi tersebut membantu percepatan evakuasi dan memudahkan pengiriman logistik melalui jalur udara ke lokasi yang sebelumnya terhambat cuaca ekstrem dan sehingga sulit dijangkau.

Pemerintah menyebut seluruh upaya darurat, mulai dari evakuasi hingga pemulihan akses vital, menunjukkan perkembangan positif. Kehadiran Presiden di tiga provinsi ini menjadi bentuk komitmen bahwa negara hadir untuk memastikan keselamatan dan pemulihan warga sebagai prioritas utama penanggulangan bencana.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: