Takbiran Idul Adha: Sunnah yang Penuh Makna dan Tata Cara Pelaksanaannya
--
RADARTVNEWS - Takbiran Idul Adha merupakan salah satu amalan sunnah muakkadah yang sarat makna dan menjadi bagian penting dalam menyambut hari raya kurban.
Takbiran adalah pengucapan kalimat “Allahu Akbar” yang berarti “Allah Maha Besar” sebagai bentuk pengagungan dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan petunjuk dari Nya.
Menurut kitab Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasul karya Hasan Ayyub, takbiran ini dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri, dengan suara keras dan lantang, baik di masjid, lapangan, maupun di rumah masing-masing
Waktu pelaksanaan takbiran Idul Adha dimulai sejak pagi hari di tanggal 9 Dzulhijjah atau Hari Arafah dan berlanjut hingga waktu ashar pada hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 203 yang memerintahkan umat Islam untuk menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan sebagai bentuk rasa syukur.BACA JUGA:Hukum dan Tata Cara Distribusi Daging Korban, Siapa yang Paling Berhak Mendapat?
Dalil lain dari Surat Al-Hajj ayat 28 juga menegaskan kewajiban berdzikir dan menyebut nama Allah pada hari-hari tersebut, terutama saat menyembelih hewan kurban
Takbiran Idul Adha bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan syiar Islam yang menguatkan keimanan dan kebersamaan umat Muslim.
Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya telah mengamalkan takbiran dengan mengumandangkan takbir sejak pagi hari sebelum shalat Idul Adha hingga imam keluar untuk memimpin shalat.
Dalam hadits riwayat Ibnu Umar, Rasulullah SAW keluar rumah dan bertakbir sampai tiba di mushalla, kemudian melanjutkan takbir hingga shalat selesai, setelah itu takbir dihentikan
Tata cara takbiran yang dianjurkan meliputi pemilihan tempat yang sesuai seperti masjid atau lapangan, berpakaian sopan, dan mengucapkan takbir secara bersama-sama dengan kalimat:
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahilhamd.”
Takbir ini diulang dengan irama yang khusyuk dan penuh semangat, menggunakan pengeras suara agar dapat didengar oleh banyak orang. Takbiran juga bisa dilakukan kapan saja selama rentang waktu yang disyariatkan, bahkan saat berjalan, bekerja, atau di rumah, sesuai dengan makna berdzikir yang luas.BACA JUGA:Amalan Terbaik 9 Hari Pertama Dzulhijjah : Anjuran Puasa Sunnah dan Amalan Shaleh yang Penuh Keberkahan
Keutamaan takbiran Idul Adha sangat besar, karena selain sebagai bentuk pengagungan Allah, takbiran juga mengingatkan umat Muslim akan pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan pentingnya ketaatan kepada Allah SWT.
Dengan takbiran, umat diajak untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan mempererat ukhuwah Islamiyah dalam kebersamaan menyambut hari raya yang penuh berkah ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
