BANNER HEADER DISWAY HD

Akrab Tapi Abaikan Adab: Waspada Sikap yang Bisa Merusak Ukhuwah

Akrab Tapi Abaikan Adab: Waspada Sikap yang Bisa Merusak Ukhuwah

--

RADARTVNEWS - Dalam kehidupan sehari-hari, keakraban seringkali menjadi alasan bagi sebagian umat Muslim untuk mengabaikan adab dan etika dalam berinteraksi.

Padahal, Islam sangat menekankan pentingnya menjaga adab sebagai fondasi hubungan sosial yang harmonis dan ukhuwah Islamiyah yang kokoh. 

Fenomena “semakin akrab, semakin tidak beradab” ini bukan hanya mengganggu keharmonisan, tetapi juga berpotensi merusak persaudaraan sesama Muslim.

Adab merupakan tata krama dan sopan santun yang diajarkan Islam untuk mengatur interaksi antar manusia. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’” (QS. Ibrahim: 7).

Ini menunjukkan bahwa sikap syukur dan menghormati sesama adalah bagian dari adab yang harus dijaga. Ketika adab diabaikan, maka akan muncul sikap kasar, tidak hormat, dan bahkan permusuhan yang merusak ukhuwah.BACA JUGA:Persiapan Idul Adha: Panduan Memilih Hewan Kurban yang Halal dan Sehat Menurut Islam

Data dari berbagai kajian menunjukkan bahwa hilangnya adab terutama terlihat pada generasi muda, yang kerap menggunakan bahasa kasar dan tidak sopan saat berinteraksi dengan teman dekat maupun orang tua.

Contohnya, tidak mengucapkan salam, berbicara dengan nada tinggi, atau bahkan menyakiti perasaan orang lain tanpa sadar karena merasa terlalu akrab.

Sikap seperti ini dapat menimbulkan konflik dan menurunkan kualitas hubungan sosial di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Menurut Imam Abdullah bin Mubarak, “Siapa saja yang meremehkan adab, ia dihukum dengan terhalang dari amalan-amalan sunnah; siapa saja yang meremehkan amalan-amalan sunnah, ia dihukum dengan terhalang dari amalan-amalan fardhu; dan siapa saja yang meremehkan amalan-amalan fardhu, ia dihukum dengan terhalang dari ma’rifat (mengenal Allah).”

Ini menegaskan bahwa mengabaikan adab bukan hanya berdampak sosial, tetapi juga spiritual. Untuk menjaga ukhuwah tetap kokoh, umat Muslim harus sadar bahwa keakraban bukan alasan untuk melupakan sopan santun.BACA JUGA:Ketergantungan Emosional Remaja: Antara Cinta dan Perbudakan

Rasulullah SAW bersabda, “Orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya seperti bangunan yang saling menguatkan.” (HR. Muslim) Artinya, setiap individu harus menjaga sikap dan tutur kata agar hubungan persaudaraan tetap terjaga dan penuh berkah.

Dalam era modern seperti sekarang, di mana media sosial memudahkan komunikasi, menjaga adab menjadi semakin penting agar tidak terjadi salah paham dan konflik yang dapat merusak ukhuwah.

Oleh karena itu, mari kembalikan adab sebagai jembatan utama dalam membangun hubungan yang harmonis dan penuh rahmat di tengah umat Muslim.

Dengan menjaga adab, ukhuwah Islamiyah akan semakin kuat, dan kita pun dapat meraih keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Semoga kita semua mampu mengamalkan nilai-nilai luhur ini dalam setiap interaksi kita sehari-hari

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: