BANNER HEADER DISWAY HD

Sudah Tahu Haram, Kenapa Masih Terjerumus? Mengurai Penyebab Kegagalan Mengamalkan Ajaran Agama

Sudah Tahu Haram, Kenapa Masih Terjerumus? Mengurai Penyebab Kegagalan Mengamalkan Ajaran Agama

--

RADARNEWS.COM – Fenomena ketidaksesuaian antara pengetahuan agama dan perilaku sehari-hari, menjadi isu yang terus mengemuka di tengah masyarakat.

Banyak individu yang memahami ajaran agama dengan baik, namun tetap saja terjerumus dalam perbuatan-perbuatan yang jelas diharamkan. 

Lantas, apa yang menyebabkan kegagalan ini? Mengapa pengetahuan yang seharusnya menjadi benteng, justru tidak mampu menghalangi seseorang dari perbuatan dosa?

Salah satu faktor utama adalah niat yang tidak ikhlas dalam menuntut ilmu agama. Ilmu seharusnya dipelajari untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk mencari kedudukan atau pujian manusia. "Sesungguhnya amal itu sesuai dengan niatnya. Setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan," (HR. Bukhari dan Muslim).

Niat yang salah akan membuat ilmu yang diperoleh tidak berkah dan tidak mampu membimbing pemiliknya menuju kebaikan.BACA JUGA:Gampang Moodyan? Yuk, Coba Amalkan Doa Ini Agar Pikiran dan Hati Lebih Tenang

Selain itu, kurangnya kesadaran akan pentingnya adab juga menjadi penyebab kegagalan. Ilmu tanpa adab akan menjadikan seseorang sombong dan merasa lebih tinggi daripada orang lain.

Padahal, dalam Islam, adab merupakan cerminan dari akhlak mulia yang harus dimiliki setiap muslim. Adab yang baik akan menjaga seseorang dari perbuatan tercela dan menghormati orang lain.

Pengaruh lingkungan juga berperan penting. Lingkungan yang buruk dapat merusak iman seseorang dan menjauhkannya dari ajaran agama. Godaan duniawi yang semakin kuat juga menjadi tantangan tersendiri bagi setiap muslim. 

Harta, tahta, dan wanita seringkali menjadiFitnah yang membutakan mata hati dan menjerumuskan seseorang ke dalam kemaksiatan.Dalam konteks dakwah, kegagalan juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor internal dari dai (penyampai dakwah).

Sikap futur (malas dan lamban setelah bersemangat), israaf (berlebihan dalam segala hal), ‘uzlah (mengasingkan diri dari masyarakat), dan ‘adamu at-tatsabbut aw at-tabayyun (tidak teliti dalam menilai suatu masalah) bisa menyebabkan dakwah tidak efektif dan gagal dalam mengubah perilaku masyarakat.

Lalu, bagaimana cara mengatasi kegagalan ini? 

  • Pertama, perbaiki niat dalam menuntut ilmu agama. Jadikan ilmu sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan beramal saleh.
  • Kedua, perhatikan adab dan akhlak. Hiasi diri dengan sifat-sifat mulia dan jauhi perbuatan tercela.
  • Ketiga, pilih lingkungan yang baik dan jauhi lingkungan yang buruk. Carilah teman-teman yang saleh dan saling mengingatkan dalam kebaikan.
  • Keempat, perkuat iman dan taqwa. Dengan iman dan taqwa yang kuat, kita akan mampu melawan godaan duniawi dan terhindar dari perbuatan dosa.

Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa hidayah adalah milik Allah. Meskipun kita telah berusaha sekuat tenaga untuk mengamalkan ajaran agama, namun jika Allah tidak memberikan hidayah, maka kita tidak akan mampu melakukannya.

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berdoa kepada Allah agar diberikan hidayah dan kekuatan untuk istiqomah di jalan-Nya.

"Dan di antara mereka ada orang yang telah berjanji kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh." (QS. At-Taubah: 75). Semoga Allah selalu membimbing kita semua menuju jalan yang lurus dan diridhai-Nya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: