Tolong... Warga Bandar Lampung Mulai Alami Kekeringan dan Tak Ada Air Bersih

Tolong... Warga Bandar Lampung Mulai Alami Kekeringan dan Tak Ada Air Bersih

ANTRE: Warga Bandar Lampung menunggu pembagian air bersih.-Melida Rohlita-

Sebelumnya diberitakan, Bersiap mengahadapi Musim Kemarau dan Lanina, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung siapkan dua unit mobil suplai air bersih dan tim penyelamat 24 jam.

BACA JUGA:Like, Share, Run : Media Sosial dan FOMO di Komunitas Pelari

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandar Lampung Wakidi mengatakan pihaknya telah bersiap dalam mengantisipasi kalau-kalau terjadi kemarau ekstrim ataupun menghadapi Fenomena La Nina di Kota Tapis Berseri.

"Untuk antisipasi kekeringan BPBD yang jelas sudah mempersiapkan dua unit mobil suplai air bila dibutuhkan berupa laporan dari lurah untuk masyarakat.

Biasanya kekeringan sendiri terjadi di kecamatan Panjang, Sukabumi, kedamaian, TKP, Sukarame kalau tahun-tahun sebelumnya," katanya, Kamis, 8 Agustus 2024.

Menurutnya dalam dua unit mobil Tanki tersebut sengaja disiapkan setiap hari dalam memenuhi kebutuhan masyarakat kota bandar Lampung ýang memerlukan air bersih.

BACA JUGA:Perkara Pinjaman 2 Milyar Bupati Lamteng Akan Diperdatakan, Ini Komentar Kuasa Hukum

"Sudah ada  kita siapkan dua tangki air dengan isinya 6 ribu liter masing-masing, saat ini  sudah ada permintaannya, tapi karena mesin PAMnya rusak jadi kita bantu," Ungkapnya.

Terkait Fenomena La Nina yakni kebalikan dari El Nino dimana meskipun  Musim Kemarau masih terdapat titik-titik hujan ýang bisa saja sampai membuat cuaca lebih dingin atau hujan secara ekstrim.

"Kalau sekarang masih ada hujan walaupun kemarau, kalau kita lihat di wilayah lain ada puting beliung tapi  mudah-mudahan tidak ada di Bandarlampung, amit-amit kalau ada bencana, tapi kita sudah siap antisipasi begitu juga dengan tim ýang stanby 24 jam,"tandasnya.

Untuk diketahui Fenomena La Nina kuat pernah  terjadi tahun 2010  pada bulan Juni, Juli, Agustus dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Lampung.

BACA JUGA:Pj. Gubernur Samsudin Minta Masyarakat Pesisir Jadikan Pantai Seperti Halaman Rumah

Pada bulan September-Oktober-November (SON), La Niña berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia, sedangkan pada Desember-Januari-Februari (DJF), dan Maret-April-Mei (MAM).

 La Niña berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur, Peningkatan curah hujan saat La Niña umumnya berkisar 20-40% lebih tinggi dibandingkan curah hujan saat tahun Netral. 

Meski begitu, terdapat juga beberapa wilayah yang mengalami peningkatan curah hujan lebih dari 40%. Pada periode puncak musim hujan (DJF), La Niña tidak memberikan dampak peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan barat sebagai akibat interaksinya dengan sistem monsun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: