Polda Banten Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem dan Aktivitas Anak Krakatau
-ANTARA Foto-
RADARTVNEWS.COM – Polda Banten mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca tidak stabil serta aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang berada pada Level II (Waspada). Imbauan ini dikeluarkan untuk memperkuat kesiapansiagaan warga di kawasan rawan bencana.
Plt Kabidhumas Polda Banten AKBP Meryadi menjelaskan perubahan cuaca dapat terjadi cepat sehingga masyarakat diminta memantau informasi resmi. Ia menyebut perlunya memperhatikan perkembangan cuaca harian agar langkah antisipasi dapat dilakukan.
“BMKG memprakirakan cuaca di wilayah Provinsi Banten pada hari ini didominasi cerah berawan hingga berawan pada pagi hari, namun hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah kecamatan,” ujar Meryadi di Kota Serang. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan meski kondisi terlihat cerah.
BMKG memperkirakan hujan ringan dapat turun pada siang hari di Serang, Cilegon, Pandeglang, Lebak, hingga Tangerang Selatan. Kecepatan angin 5–35 km/jam dan kelembapan 60–95 persen turut memengaruhi dinamika cuaca wilayah Banten.
Selain prakiraan hujan, terdapat peringatan gelombang 1,25–2,5 meter di Perairan Selatan Pandeglang, Selat Sunda Barat Pandeglang, dan Perairan Selatan Lebak. Kondisi ini perlu diperhatikan khususnya oleh warga pesisir dan pelaku aktivitas laut.
BACA JUGA:BMKG: Hujan Petir Berpotensi Landa Kota-Kota Besar, Termasuk Bandarlampung
“Kami mengingatkan warga pesisir, nelayan, dan wisatawan untuk memperhatikan keselamatan,” kata Meryadi. Ia meminta perjalanan laut mempertimbangkan situasi cuaca serta gelombang yang berpotensi berubah.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau juga menjadi sorotan karena statusnya masih berada pada Level II (Waspada). PVMBG melaporkan asap kawah tampak putih berintensitas tipis sebagai tanda aktivitas vulkanik masih berlangsung.
“PVMBG melaporkan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berada pada Level II (Waspada). Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis,” ungkapnya. Informasi tersebut menjadi dasar perlunya batas area aman di sekitar gunung.
PVMBG merekomendasikan masyarakat, wisatawan, dan nelayan tidak mendekati radius dua kilometer dari kawah aktif. Langkah ini untuk mencegah risiko paparan material vulkanik yang dapat timbul sewaktu-waktu.
Masyarakat juga diimbau mempersiapkan langkah keselamatan seperti tas darurat, memantau informasi BMKG, serta membatasi aktivitas luar ruangan saat hujan. “Tetap di dalam rumah kecuali untuk keperluan mendesak. Hindari berteduh di bawah pohon atau tiang saat petir,” imbaunya.
Menurut Meryadi, kewaspadaan warga dapat meminimalkan risiko kecelakaan dan korban jiwa. “Cuaca dapat berubah dengan cepat. Kami mengimbau masyarakat untuk menunda aktivitas di luar rumah yang tidak mendesak saat cuaca buruk,” sebutnya.
Sebagai antisipasi lapangan, dua Posko Siaga Bencana disiapkan dengan perlengkapan SAR untuk mempermudah respons kedaruratan. Posko ini menjadi pusat koordinasi penanganan apabila kondisi mendesak terjadi sewaktu-waktu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
