Tips Mudah Pilih Ikan Laut Segar, Cermati Agar Tak Salah Pilih

Di tahapan ini, kamu bisa mengandalkan indera kulit jari. Tekstur daging ikan segar umumnya lembut, kenyal, namun tetap padat. Metode pengecekannya adalah, kamu dapat menekan bagian perut ikan jari tangan. Jika daging cepat kembali ke bentuk semula, maka ikan tersebut masih segar. Sebaliknya, ketika ditekan daging ikan tidak kembali ke bentuk semula, artinya sudah nggak segar. 

Lihat juga bagian tulang ikan, dengan memilih daging yang masih menempel kuat pada tulang.

5. Lihat Warna Daging dan Kulit Ikan

Metode berikutnya yakni memilih ikan dengan melihat warna daging ikan. Beberapa jenis ikan memiliki warna daging putih terang dan ada juga kemerahan. Untuk kulit juga pilih yang paling terang. 

Apapun jenis ikan yang dipilih, sebaiknya pilih yang dagingnya berwarna cerah alias nggak kusam. Ciri-cirinya, warna daging segar biasanya terlihat mengkilap dan terang. 

6. Pastikan Ekor Kaku dan Keras

Ikan segar biasanya memiliki ekor terasa kaku dan padat jika dipegang. Untuk mengeceknya, kamu bisa langsung memegang bagian ekor ikan. Warna dari ekor juga cenderung menyerupai warna daging tubuhnya, tidak kusam dan terlihat cerah. 

Ikan busuk akan memiliki warna cokelat dan keabu-abuan. Tak jarang, ikan yang tidak segar memiliki ekor yang bentuknya tidak lagi sempurna.

7. Letakan Dalam Air

Cara ini sebenarnya paling jitu, yakni dengan meletakkan ikan di dalam air. Jika ikan tenggelam, artinya masih segar. Jika terapung di permukaan air, artinya sudah nggak segar atau bahkan mendekati busuk. Trik ini memang lebih sulit dilakukan, terutama saat belanja di tukang sayur atau penjual di pasar tidak punya baskom air. 

Tapi, jikalau tidak memungkinkan, kamu cukup menerapkan empat cara memilih ikan di atas. Namun, cara ini mungkin bisa jadi trik untuk memastikan ikan yang dibeli masih segar sebelum dimasak, terutama saat ikannya dijadikan stok di freezer.

Cara Bedakan Ikan Segar dan Berformalin 

Berikutnya kami akan menyajikan tips memilih ikan yang mengandung formalin atau masih segar. Kemampuan formalin mengawetkan sesuatu begitu kuat, bahan kimia ini kerap disalahgunakan sebagai pengawet makanan. 

Ikan termasuk makanan sering diawetkan dengan formalin. Dampak buruk formalin menyebabkan kerusakan organ tubuh hingga kematian.

Laman Badan POM menyebut formalin adalah larutan tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Dalam formalin terkandung 37 % formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15% sebagai pengawet.

Formalin dikenal luas sebgai bahan pembunuh hama (desinfektan) dan banyak digunakan dalam industri. Sejauh ini, pemanfaatannya tidak dilarang namun setiap pekerja terlibat dalam pengangkutan dan pengolahan bahan ini harus ekstra hati-hati mengingat risiko berkaitan dengan bahan ini cukup besar.

Sumber: