BANNER HEADER DISWAY HD

Tersisa Dua Ekor, Badak Kalimantan Hadapi Ancaman Kepunahan

Tersisa Dua Ekor, Badak Kalimantan Hadapi Ancaman Kepunahan

Ilustrasi --ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Upaya konservasi badak Kalimantan (Dicerorhinus sumatrensis) menghadapi titik kritis. Saat ini, hanya dua ekor badak Kalimantan yang diketahui masih hidup di alam keduanya berjenis kelamin betina dengan nama Pahu dan Pari. Kondisi ini menempatkan spesies tersebut dalam status sangat terancam punah.

Siapa Pahu dan Pari?

1. Pahu berada di Suaka Badak Kelian (SBK), Kutai Barat, Kalimantan Timur. Badak ini sudah dipindahkan dan masuk dalam program pemeliharaan konservasi.

2 Pari masih berada di alam liar, di kawasan hutan belantara Mahakam Ulu (Mahulu), juga di Kaltim.

BACA JUGA:Badak Cuma Urutan 5 Masa Kehamilan Terlama, Hewan Nomor 7 dan 9 Rekor!

Kedua badak tersebut sama-sama betina. Tidak adanya pejantan memicu urgensi intervensi teknis agar kelangsungan spesies tetap ada. Pari hidup sendirian dalam kondisi hutan yang terancam oleh deforestasi dan aktivitas ilegal seperti pembalakan liar. Keberadaannya di alam liar membuatnya sangat rentan terhadap gangguan lingkungan dan gangguan manusia.

Pahu, meskipun berada di SBK, tetap menghadapi tantangan seperti keterbatasan genetika karena tidak ada pejantan untuk berkembang biak secara alami.Upaya Konservasi & Rencana Translokasi. 

Pihak konservasi dan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kalimantan Timur berencana memindahkan Pari ke SBK agar bisa digabungkan dengan Pahu. Rencana ini sudah dalam tahap persiapan fasilitas seperti kandang karantina dan area paddock.

BACA JUGA:Gemoy! Video Penampakan Bayi Badak Sumatera Penghuni Baru TN Way Kambas

Dalam upaya menjaga kelangsungan spesies, teknologi reproduksi berbantu atau Assisted Reproductive Technology (ART) dipersiapkan agar sel induk (oosit) dan sperma bisa diproses untuk menghasilkan individu baru melalui ibu pengganti (surrogate).Pari akan melalui proses karantina selama beberapa bulan sebelum pemindahan dilakukan.

Meskipun populasi saat ini tinggal dua individu, pihak berwenang tetap optimis adanya kemungkinan ditemukan badak lainnya di kantong-kantong hutan yang belum banyak dijamah.Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hanya dua badak ini yang tercatat aktif di Kalimantan, dan dengan kondisi keduanya betina, maka teknologi intervensi menjadi sangat penting.

BACA JUGA:Petugas Kaget, Bayi Badak Lahir di Luar Perkiraan saat Ditemukan Sudah Menyusu di Hutan

Pari, yang dianggap sebagai badak “doom” (hidup tanpa pasangan atau kelompok), menjadi fokus kritis. Tanpa pemindahan dan intervensi cepat, kemungkinan punahnya spesies ini menjadi nyata.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait