Fenomena “Domestic Thrill Syndrome”: Ketika Dimarahi Pasangan Justru Membuat Pria Merasa Diperhatikan
--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM - Fenomena unik dalam dinamika hubungan romantis baru-baru ini menarik perhatian para ahli sosiologi dan psikologi sosial.
BACA JUGA:Ini Durasi Waktu Perhatian yang Dibutuhkan Wanita dari Pria Agar Bahagia
Mereka menyebutnya “Domestic Thrill Syndrome”, istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecenderungan sebagian pria merasa lebih hidup, terhubung secara emosional, bahkan merasa disayangi saat dimarahi oleh pasangan mereka, terutama setelah melakukan kesalahan.
Menurut laporan dari Metro UK dalam artikelnya berjudul “One in five men admit they like being told off by their partner”, sekitar 22% pria mengaku diam-diam menikmati saat dimarahi oleh pasangan mereka, asalkan teguran itu disampaikan secara pribadi dan bukan di depan umum.
Para pria ini menggambarkan momen tersebut bukan sebagai bentuk dominasi atau konflik, melainkan sebagai sinyal bahwa pasangan mereka peduli dan memperhatikan mereka.
Sejumlah sosiolog berpendapat bahwa teguran dalam hubungan sering berfungsi sebagai “kalibrasi emosional” momen ketika seseorang diingatkan untuk merefleksikan tindakannya dan memperbaiki perilaku demi keharmonisan hubungan.
Dalam konteks ini, marah atau mengomel bukanlah bentuk agresi, tetapi ekspresi kasih sayang dan perhatian yang tersirat.
Dr. Elaine Fox, seorang psikolog sosial dari Universitas Oxford (melalui wawancara dalam Psychology Today), menjelaskan bahwa sebagian orang mengasosiasikan perhatian emosional dengan bentuk teguran atau kritik ringan. “Bagi beberapa pria, nada marah atau mengomel dari pasangan bisa diartikan sebagai bukti bahwa mereka cukup penting untuk diperhatikan,” ujarnya.
Namun, para ahli juga menegaskan bahwa bentuk teguran ini hanya dapat berdampak positif jika dilakukan dengan kasih sayang dan tanpa mempermalukan pasangan. Ketika terjadi di depan umum, hal tersebut justru bisa menimbulkan rasa malu dan menurunkan harga diri, yang pada akhirnya merusak hubungan.
Menariknya, fenomena ini juga menginspirasi munculnya sejumlah parodi digital seperti “Virtual GF Scolding 2.0”, sebuah konsep aplikasi tiruan di mana pengguna (terutama pria lajang) menerima pesan suara harian yang meniru gaya pasangan yang menegur.
Ide tersebut mencerminkan bagaimana dunia digital kerap memanfaatkan fenomena sosial dengan sentuhan humor.
Fenomena Domestic Thrill Syndrome dianggap sebagai refleksi bagaimana maskulinitas modern tengah berevolusi, di mana pria kini lebih terbuka terhadap bentuk ekspresi emosional non-tradisional. Dalam konteks ini, “dimarahi dengan cinta” menjadi simbol keterhubungan dan kedekatan emosional yang tidak selalu disampaikan dengan kelembutan.
Walau masih bersifat anekdot dan belum banyak diteliti secara ilmiah, fenomena ini menunjukkan bahwa kasih sayang dalam hubungan tidak selalu hadir dalam bentuk lembut. Terkadang, perhatian sejati justru datang dalam bentuk teguran yang menunjukkan kepedulian dan keinginan untuk tumbuh bersama.
BACA JUGA:Mengapa Wanita Lebih Sering Marah atau Ngambek Dibanding Pria? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
