Dewa 19 dan Pesan Kehidupan di Balik Lagu "Air Mata"
--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM -Dewa 19 dikenal sebagai salah satu band legendaris Indonesia yang karya-karyanya mampu melewati zaman. Nama besar mereka lekat dengan lagu-lagu populer seperti Kangen, Cinta ‘Kan Membawamu Kembali, hingga Separuh Nafas. Namun, di balik deretan hits yang akrab di telinga masyarakat, ada satu lagu yang kerap terlewatkan oleh banyak orang, yakni Air Mata. Lagu ini menyimpan pesan mendalam tentang kehidupan manusia, penyesalan, dan kebijaksanaan dalam menerima kenyataan.
Secara musikal, Air Mata mungkin tidak sepopuler karya-karya lain yang sering dibawakan di panggung besar. Tetapi jika ditelisik lebih dalam, liriknya justru sarat makna filosofis. Lagu ini mengajarkan bahwa manusia, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, tak pernah bisa lepas dari rasa sakit, tangis, serta penyesalan. Namun di balik itu semua, selalu ada hikmah yang bisa dipetik. Pesan ini terasa relevan dengan perjalanan hidup siapa pun, terutama di tengah dunia yang kerap penuh tekanan.
Salah satu potongan lirik berbunyi: “Menangislah bila harus menangis, karena kita semua manusia.” Kalimat sederhana ini seolah memberi ruang bagi setiap orang untuk jujur pada perasaan. Di tengah budaya yang sering menuntut kita agar selalu terlihat kuat, Dewa 19 justru mengingatkan bahwa menangis bukanlah tanda kelemahan. Tangisan adalah bagian alami dari manusia, sebuah cara untuk melepaskan luka batin dan kembali menemukan ketegaran.
BACA JUGA:Ligat, Gubernur Lampung Mirza Langsung Serahkan Tuntutan Massa Aksi ke Ketua MPR
Lirik lain yang menyentuh adalah: “Air mata yang telah jatuh membasahi bumi, takkan sanggup menghapus penyesalan.” Pesan ini menyiratkan bahwa apa yang sudah terjadi tak bisa diubah. Penyesalan adalah bagian dari hidup, namun waktu terus berjalan tanpa kompromi. Justru dari penyesalan itulah manusia belajar untuk lebih bijak melangkah ke depan. Lagu ini bukan hanya ajakan untuk menerima duka, tapi juga pengingat agar kita tidak terjebak dalam masa lalu.
Banyak pendengar musik mungkin tidak mengetahui lagu ini, karena memang Air Mata jarang masuk dalam daftar lagu wajib Dewa 19 saat konser atau kompilasi populer. Lagu ini ibarat permata tersembunyi dalam diskografi mereka. Meski begitu, keberadaannya menunjukkan sisi lain Dewa 19 yang tak hanya pandai menciptakan lagu cinta bernuansa romantis, tetapi juga mampu menyentuh ranah spiritual dan reflektif.
Dalam konteks kehidupan modern, pesan lagu ini terasa semakin relevan. Hidup di era digital yang penuh tuntutan sering membuat orang menekan emosinya. Media sosial menampilkan wajah kebahagiaan semu, seolah manusia tidak boleh terlihat rapuh. Padahal, seperti yang diingatkan Dewa 19, air mata justru bagian penting dari proses pendewasaan. Menangis bukan berarti kalah, melainkan bentuk kejujuran pada diri sendiri sekaligus jalan untuk menemukan hikmah.
Lagu Air Mata mengajarkan kita untuk menerima kemanusiaan kita seutuhnya, bahwa terluka, menangis, bahkan menyesal adalah hal wajar. Namun yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mengambil pelajaran dari setiap pengalaman. Pesannya sederhana, tetapi universal di balik setiap duka, selalu ada hikmah yang menunggu untuk ditemukan.
Mungkin benar bahwa Air Mata bukan lagu Dewa 19 yang paling populer, tapi justru di situlah letak kekuatannya. Lagu ini bagaikan pesan sunyi yang hanya didengar oleh mereka yang benar-benar mencari makna. Dan bagi yang pernah merasakan pedihnya kehilangan atau penyesalan mendalam, lirik ini bisa menjadi penghiburan sekaligus pengingat: bahwa manusia, dengan segala air matanya, tetap bisa bangkit dan melangkah maju.
BACA JUGA:Kompol Cosmas Dipecat dari Polri Usai Kasus Tewasnya Pengendara Ojol Affan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
