BANNER HEADER DISWAY HD

Ngeri-Ngeri Sedap, Veo 3, AI Pembuat Video Yang Realistis

Ngeri-Ngeri Sedap, Veo 3, AI Pembuat Video Yang Realistis

Selain manfaat positif, pesatnya perkembangan AI geneartif video mesti diwaspadai pula dampak negatifnya.-istock/imaginima-

Teknologi semakin gila! Setelah banyaknya AI Generatif yang bisa menghasilkan konten berupa teks, foto, dan audio, sekarang mulai marak penggunaan AI yang bisa menghasilkan sebuah video realistis yang nyaris menipu pandangan banyak orang.

Dulu, membuat video profesional harus menggunakan kamera mahal, aktor, teknik pencahayaan, editing profesional, dan memakan waktu produksi yang lama, yang tidak semua orang memiliki kemampuan tersebut.

Namun sekarang, hanya dengan perintah berupa teks, semua orang bisa mendapatkan video yang realistis. Hal ini merupakan salah satu bukti pesatnya perkembangan AI.

Setelah muncul AI yang bisa menulis (seperti Chat GPT), menggambar (seperti DALL·E dan Midjourney), dan bahkan membuat musik, kini kita berada di masa video bisa dibuat menggunakan AI.

Salah satu AI yang sedang menjadi perbincangan di beberapa platform media sosial sekarang ini adalah Veo 3, ciptaan Google Deepmind.

Apa itu Veo 3?

Veo 3, model AI generatif video, memiliki kemampuan untuk membuat video realistis yang memiliki gerakan kamera, pencahayaan sinematik, gaya visual profesional, hanya dari perintah teks.

Misalnya, perintah seperti “Anak-anak berlarian di pantai saat matahari terbenam dengan kamera mengikuti dari atas”, akan menghasilkan video yang merepresentasikan perintah dilengkapi dengan gerakan kamera, audio serta editing video layaknya hasil profesional.

Kelebihan VEO 3:

  • Produksi super cepat dan murah
  • Tampilan menarik tanpa harus shooting
  • Cocok untuk edukasi, hiburan, iklan, bahkan simulasi yang bisa menjadi gambaran.

Tapi hati-hati, kecanggihan aplikasi AI ini juga bisa jadi masalah besar seperti di bawah ini:

  • Deepfake yang semakin sempurna. Ini merupakan bentuk manipulasi konten seperti seperti foto, video, dan audio. Semakin sempurnanya sebuah media hasil dari AI, maka semakin sulit pula untuk di deteksi kebenarannya.
  • Hoax yang menyebar luas. Kepercayaan masyarakat terhadap media-media hasil AI menyebabkan berita bohong menyebar luas, bahkan berujung fitnah yang merugikan.
  • Kreator asli bisa tergantikan oleh AI. Walaupun tidak akan tergantikan sepenuhnya, para kreator mengakui kekecewaan mereka karena karya originalnya ditiru oleh AI yang dibuat hanya dengan beberapa detik. Seperti kreator animasi Ghibli, Hayao Mizaki yang secara tegas menyampaikan kekecewaannya terhadap AI yang meniru gaya animasinya yang khas.

Belum siapnya Etika dan Hukum

Indonesia belum memiliki undang-undang khusus yang secara menyeluruh mengatur penggunaan, pengembangan, dan pengawasan AI. Kekosongan undang-undang ini dapat mengganggu penegakan etika dan keamanan AI (DKIS Kota Cirebon, 2025).

Harus Takut atau Terbuka?

Veo 3 bisa menjadi senjata hebat atau senjata berbahaya, seperti pisau bermata dua. Bukan hanya siapa yang menciptakan teknologi, tetapi juga siapa yang menggunakannya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: