BANNER HEADER DISWAY HD

Geopolitik Panas, Indonesia Jadi Rebutan Dua Poros Dunia

Geopolitik Panas, Indonesia Jadi Rebutan Dua Poros Dunia

Ulta Levenia dalam Podcast bersama Fajar Aditya--Tangkapan layar video youtube podcast Fajar Aditya

RADARTVNEWS.COM – Posisi Indonesia kembali menjadi sorotan dalam dinamika geopolitik global. Hal ini mencuat dalam diskusi yang dipaparkan Ulta Levenia dalam sebuah tayangan di YouTube, yang menyoroti bagaimana Indonesia berada di antara dua poros kekuatan besar dunia. Kondisi tersebut menempatkan negeri ini pada posisi strategis sekaligus rawan intervensi dari pihak luar.

Ulta Levenia menjelaskan bahwa Indonesia tidak hanya penting secara geografis, tetapi juga secara politik dan ekonomi. Letak strategis di jalur perdagangan dunia membuat Indonesia menjadi incaran dua kekuatan besar yang tengah bersaing di kancah internasional.

Menurutnya, keberadaan Indonesia di tengah arus tarik-menarik kepentingan global membuat pemimpin negara ini kerap menjadi sasaran target politik asing.

“Indonesia selalu menjadi perhatian. Presiden kita bisa saja mendapat tekanan, bahkan upaya-upaya untuk melemahkan pengaruhnya,” ungkap Ulta Levenia dalam diskusi tersebut.

BACA JUGA:Pidato Prabowo di PBB: Indonesia Dukung Two-State Solution Palestina–Israel

Lebih jauh, ia menekankan bahwa bentuk tekanan dari luar negeri dapat muncul dalam berbagai cara. Mulai dari diplomasi yang menekan, instrumen ekonomi, propaganda melalui media, hingga intervensi dalam politik dalam negeri.

Situasi ini, menurutnya, harus dihadapi dengan strategi yang matang agar Indonesia tidak terjebak dalam pusaran konflik global.

Ulta Levenia juga menyoroti adanya potensi infiltrasi ideologi asing yang bisa memengaruhi stabilitas nasional. Ia mengingatkan bahwa pengaruh semacam ini kerap masuk secara halus, terutama melalui media sosial, sehingga masyarakat perlu memiliki kesadaran kritis.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Dapat Urutan Ketiga Pidato di Sidang Umum PBB 2025

“Kita harus menjaga nilai-nilai bangsa agar tidak tergerus oleh narasi asing,” katanya.

Dalam pandangannya, peran publik sangat penting untuk mendukung kedaulatan bangsa. Media massa pun disebut memiliki tanggung jawab besar dalam menyajikan informasi yang akurat serta menolak propaganda yang berpotensi melemahkan persatuan.

Generasi muda diimbau untuk waspada dan tidak mudah terbawa arus informasi yang belum terverifikasi.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia diharapkan mampu menegakkan sikap independen dalam menentukan arah politik luar negeri. Kemandirian dalam pengambilan keputusan disebut sebagai kunci agar Indonesia tidak dijadikan boneka dalam persaingan global.

“Strategi yang jitu dan keberanian untuk menjaga kedaulatan adalah hal utama,” tutur Ulta Levenia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: