Pemulihan Wisata Gemilang: 12,7 Juta Turis Asing Kunjungi Indonesia, Malaysia Sumbang Angka Terbesar
Ilustrasi turis di Bali--Istimewa
RADARTVNEWS.COM – Sektor pariwisata Indonesia kembali menunjukkan pemulihan yang gemilang. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengumumkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai angka impresif 12,7 juta orang hingga akhir kuartal III atau periode Januari-Oktober 2025.
Pencapaian ini menjadi tonggak penting pasca-pandemi, bahkan melampaui angka kunjungan sebelum masa sulit. Namun, yang menjadi sorotan utama adalah komposisi asal negara wisman, di mana Malaysia memegang posisi puncak sebagai negara penyumbang turis asing terbanyak ke Indonesia.
Data BPS menunjukkan bahwa tingginya angka kunjungan dari Malaysia didorong oleh beberapa faktor kunci. Kedekatan geografis dan konektivitas yang kuat (udara dan darat, terutama di perbatasan Kalimantan dan Sumatera) memfasilitasi perjalanan short-haul dan cross-border yang frekuensinya sangat tinggi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengapresiasi pencapaian tersebut. Namun, ia menekankan bahwa fokus pemerintah kini beralih dari hanya mengejar kuantitas menuju kualitas pariwisata (quality tourism). Artinya, pemerintah menargetkan turis yang tinggal lebih lama, membelanjakan uang lebih banyak, dan mengunjungi destinasi di luar Bali dan Jakarta.
Setelah Malaysia, negara-negara tetangga dan long-haul seperti Singapura, Australia, China, dan Timor Leste juga menyumbang angka signifikan dalam urutan lima besar. Dominasi negara-negara ASEAN menunjukkan bahwa konektivitas regional memainkan peran krusial dalam pemulihan industri.
BACA JUGA:Unggul dari Bali, Lampung Catatkan 10 Besar Provinsi dengan Wisatawan Terbanyak pada September 2025
BACA JUGA:Pantai Pasir Pink di Lombok, Surga Tersembunyi dengan Pesona yang Bikin Takjub
Salah satu tantangan terbesar Kemenparekraf saat ini adalah mendistribusikan wisman secara merata. Sebagian besar dari 12,7 juta turis tersebut masih terkonsentrasi di Bali dan Jakarta. Oleh karena itu, promosi dan pengembangan infrastruktur difokuskan pada Lima Destinasi Super Prioritas (DSP), seperti Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Pemerintah optimistis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun, berpotensi melampaui target kunjungan wisman yang telah ditetapkan. Berbagai event internasional dan musim liburan akhir tahun diharapkan mampu menjadi daya tarik tambahan.
Upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal menjadi kunci untuk menjaga momentum ini. Pelayanan yang prima, keamanan destinasi, dan keramahan lokal adalah modal utama Indonesia untuk terus bersaing di pasar pariwisata global.
Keberhasilan mencapai 12,7 juta turis asing bukan hanya angka, melainkan indikasi kuat bahwa sektor pariwisata telah kembali menjadi salah satu motor penggerak utama perekonomian nasional pasca-pandemi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
