“Saat ini hanya ada 60 guru bahasa Jepang. Mereka kami rekrut dari orang-orang yang pernah bekerja, bersekolah, atau belajar sastra Jepang,” kata Gubernur.
Rahmat menyebut arahan Presiden untuk mempercepat penyiapan tenaga kerja ke luar negeri—terutama Jepang—menjadi peluang besar bagi Lampung.
“Kami sudah memulainya lebih dulu, sehingga Lampung siap berkontribusi lebih besar,” tegasnya.
JAC Apresiasi Komitmen Lampung
Yugo Okamoto mengapresiasi keseriusan Pemprov Lampung dalam menyiapkan tenaga kerja. Menurutnya, Jepang menghadapi kekurangan SDM yang signifikan, khususnya di sektor konstruksi yang membutuhkan sekitar 80.000 pekerja.
“Kami melihat Bapak Gubernur memiliki semangat yang tinggi dalam kerja sama ini. Kami bertanggung jawab untuk mewujudkan contoh program yang sukses,” ujar Okamoto.
Saat ini Jepang banyak menerima pekerja konstruksi dari Vietnam. Namun, JAC berharap Indonesia—terutama Lampung—dapat menjadi penyumbang tenaga kerja lebih besar.
“Para pekerja tidak kami lihat sekadar tenaga kerja, tetapi sebagai keluarga. Mereka akan kami beri pendidikan dan pelatihan agar lebih bermanfaat,” tegasnya.
JAC membuka ruang diskusi lebih jauh untuk menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan. “Ke depan, kita akan membahas berbagai upaya agar tercapai win-win solution,” ujarnya.
BACA JUGA:Sabrina Carpenter Ngamuk, Lagunya Disalahgunakan Gedung Putih untuk Video Penangkapan Imigran
JAC Tinjau Kelas Migran Vokasi Jepang di Dua Sekolah di Bandar Lampung
Selain bertemu Gubernur, Yugo Okamoto juga meninjau langsung pelaksanaan Kelas Migran Vokasi Jepang di SMAN 2 Bandar Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung-Foto : Ist-
Selain bertemu Gubernur Lampung, Yugo Okamoto juga meninjau langsung pelaksanaan Kelas Migran Vokasi Jepang di SMAN 2 Bandar Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung. Ia didampingi juru bahasa serta Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, Thomas Amirico.
Dalam kunjungan tersebut, Yugo berdialog langsung dengan para siswa menggunakan bahasa Jepang, khususnya mereka yang bercita-cita melanjutkan studi atau bekerja di Jepang.
Yugo menegaskan pentingnya kompetensi bahasa dan keterampilan bidang kerja bagi calon pekerja.