'Cold Moon' Hiasi Langit Indonesia, Supermoon Terakhir 2025 Bikin Warga Ramai-ramai Motret Bulan
--
RADARTVNEWS.COM – Langit Indonesia sejak Kamis malam, 4 Desember 2025, sampai Jumat pagi ini dihiasi purnama super yang oleh astronom dijuluki “Cold Moon”. Fenomena ini sekaligus menjadi supermoon terakhir di tahun 2025 dan bisa dinikmati hampir di seluruh wilayah tanah air, selama cuaca tidak tertutup awan tebal.
Peneliti dari Organisasi Riset Antariksa BRIN menjelaskan, Cold Moon terjadi ketika fase bulan purnama bertepatan dengan posisi bulan yang sedang berada dekat-dekatnya dengan Bumi (perigee). Karena jaraknya sedikit lebih dekat, cakram bulan tampak sekitar 7 persen lebih besar dan hingga 15 persen lebih terang dibanding purnama biasa, walau perbedaannya baru terasa jika diperhatikan dengan cermat atau dibandingkan foto purnama di waktu lain.
Menurut BRIN, supermoon ini sudah bisa mulai diamati sejak menjelang magrib dan akan tetap terang hingga menjelang matahari terbit. Warga di berbagai kota melaporkan langit yang relatif cerah membuat bulan terlihat dramatis, bahkan memantul jelas di permukaan laut dan sungai. Media sosial pun segera dipenuhi unggahan foto dan video bulan bulat sempurna, lengkap dengan tips sudut pemotretan dan pengaturan kamera dari para penghobi fotografi malam.
BACA JUGA:Hujan Meteor Pheonicid Hiasi Langit Indonesia Malam Ini, Awal Deretan Fenomena Langit Desember 2025
Meski tampak menawan, astronom mengingatkan bahwa supermoon juga dapat sedikit meningkatkan pasang air laut di wilayah pesisir, terutama jika bertepatan dengan angin dan gelombang yang kuat. BMKG meminta warga di daerah rawan banjir rob untuk tetap waspada terhadap kenaikan muka air laut sementara, terutama di kawasan utara Jakarta, pantai utara Jawa, dan beberapa pesisir Sumatra.
Bagi masyarakat umum, Cold Moon menjadi penutup yang manis untuk deretan fenomena langit 2025. BRIN mendorong sekolah dan komunitas astronomi amatir memanfaatkan momen seperti ini sebagai pintu masuk memperkenalkan sains antariksa kepada generasi muda, karena rasa takjub melihat bulan secara langsung sering kali menjadi langkah awal anak tertarik pada dunia sains dan teknologi.
BACA JUGA:Mengapa Langit Senja Terasa Menenangkan? Ini Rahasia Psikologi dan Sains di Baliknya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
