Pemerintah Minta Maaf Respons Bencana di Sumatera Belum Optimal
-Dok. BPMI Setpres-
RADARTVNEWS.COM - Pemerintah pusat menyampaikan permohonan maaf atas penanganan banjir bandang dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menko PMK, Pratikno, mengakui upaya pemerintah sejak awal bencana belum sepenuhnya maksimal, terutama untuk menjangkau wilayah yang sulit diakses.
Presiden Prabowo telah menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga untuk mengerahkan kekuatan penuh. TNI, Polri, dan BNPB diterjunkan langsung untuk evakuasi, distribusi bantuan, dan pemenuhan kebutuhan dasar warga. Pemerintah memastikan koordinasi lintas sektor berjalan efektif agar proses penanganan lebih cepat.
Selain memberikan arahan, Presiden Prabowo meninjau langsung lokasi bencana di tiga provinsi. Kunjungan tersebut bertujuan menilai kebutuhan warga dan memastikan kehadiran pemerintah di tengah situasi darurat. Langkah ini diharapkan memberikan dorongan moral bagi masyarakat dan petugas di lapangan.
“Pemerintah telah bekerja keras. Mohon maaf jika masih kurang maksimal,” ujar Pratikno di Jakarta, Rabu. Ia menekankan seluruh jajaran terus mengevaluasi teknis penanganan agar bantuan dapat tersalurkan lebih cepat dan tepat. Publik diminta memberikan dukungan selama proses pemulihan berlangsung.
Medan geografis di lokasi bencana menjadi kendala besar bagi tim penanggulangan. Jalan yang terputus menyulitkan distribusi logistik dan memperlambat pencarian korban. Kondisi cuaca yang tidak menentu juga menambah tantangan petugas di lapangan.
BACA JUGA:Sejumlah Figur Publik Miliaran Rupiah untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
“Tantangannya sangat berat. Medan wilayahnya sangat luas. Cuaca juga masih belum mendukung. Tapi seluruh tim dikerahkan untuk membantu saudara-saudara kita yang terisolir,” imbuh Pratikno. Pemerintah memastikan suplai logistik prioritas tetap dikirim ke wilayah terdampak.
Saat ini penanganan bencana di Sumatera berada pada fase tanggap darurat. Tim gabungan mengevakuasi korban, menyalurkan makanan, obat-obatan, dan menyediakan tempat pengungsian. Keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama pemerintah.
Instruksi Presiden kepada seluruh kementerian dan lembaga ditegaskan jelas dan tegas. “Pak Presiden memerintahkan kepada seluruh jajaran kementerian dan lembaga untuk bekerja keras mengerahkan semua kekuatan untuk mengatasi bencana,” kata Pratikno. Hal ini menjadi dasar percepatan penanganan di berbagai titik terdampak.
Partisipasi masyarakat juga dinilai membantu percepatan penyaluran bantuan. Kolaborasi dengan relawan dan organisasi kemanusiaan diharapkan terus berlanjut untuk memetakan kebutuhan korban. Pemerintah juga mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Selama masa tanggap darurat, suplai logistik menjadi fokus utama pemerintah. Tenaga di lapangan terus bekerja memastikan warga terdampak menerima kebutuhan dasar. Pemerintah berkomitmen menjaga dukungan sampai kondisi wilayah lebih stabil.
BACA JUGA:Korban Bencana Sumatera Meningkat, BNPB Catat 807 Jiwa Meninggal
Setelah situasi terkendali, pemerintah akan melanjutkan evaluasi dan pemulihan jangka panjang. Tahapan rehabilitasi infrastruktur dan relokasi warga akan dilakukan sesuai perkembangan kondisi. Pemerintah menargetkan pemulihan berjalan bertahap agar masyarakat dapat kembali beraktivitas normal.
Pratikno kembali meminta maaf dan memohon dukungan publik agar upaya penanganan lebih maksimal. “Pemerintah telah bekerja keras. Mohon maaf jika masih kurang maksimal,” ujarnya. Pemerintah berkomitmen melanjutkan penanganan hingga masyarakat terdampak pulih dan wilayah bencana kembali bangkit.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
