BANNER HEADER DISWAY HD

Purbaya Siap ke China Bahas Negosiasi Utang Kereta Cepat Whoosh

Purbaya Siap ke China Bahas Negosiasi Utang Kereta Cepat Whoosh

-ANTARA Foto-

RADARTVNEWS.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan dirinya akan turut dalam rombongan ke China untuk membahas restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. Kepastian itu disampaikan usai menghadiri acara Financial Forum 2025 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (3/12).

Ia mengatakan keikutsertaannya sekaligus menjawab pertanyaan publik mengenai pertemuan dirinya bersama Kepala Badan Pelaksana Danantara, Rosan Roeslani, yang dilakukan pada pagi hari. Pertemuan tersebut membicarakan berbagai isu terkait pembiayaan mega-proyek transportasi tersebut.

Menurut Purbaya, Danantara menyampaikan sejumlah permintaan dalam pertemuan itu, termasuk persiapan rencana negosiasi utang Whoosh ke China. Namun pemerintah masih memerlukan kejelasan mengenai pihak yang akan ditemui di Beijing.

“Jadilah ikut ke China bersama Danantara. Cuma kita belum putuskan kapan berangkat ke China,” ucapnya. Ia menegaskan keberangkatan baru dapat dilakukan jika telah jelas siapa mitra negosiasi dari pihak China.

Purbaya menyebut masih menunggu kepastian apakah nantinya delegasi Indonesia akan bertemu dengan China Development Bank (CDB) atau National Development and Reform Commission (NDRC). Kejelasan itu menjadi dasar sebelum agenda kunjungan ditetapkan.

BACA JUGA:Danantara Akan Ajak Menkeu Purbaya ke China untuk Bahas Utang Whoosh

“Nanti kalau sudah clear ketemu siapa dan skemanya seperti apa, baru kita ke China. Kalau enggak, saya di China ketemu siapa enggak jelas,” ujar Purbaya. Ia menambahkan bahwa pembicaraan masih pada tahap konsep besar dan belum masuk ke rincian teknis penyelesaian.

Pemerintah saat ini tengah mencari formula paling tepat untuk menangani kewajiban utang proyek Whoosh. Penyusunan skema penyelesaian akan diperinci oleh tim teknis yang melibatkan Danantara, KCIC, serta Kementerian Keuangan.

Dalam kesempatan berbeda, Purbaya menyampaikan bahwa kecocokan skema menjadi kunci utama sebelum negosiasi dilakukan. Ia ingin seluruh rencana matang agar proses perundingan di China berjalan efektif.

“Kita diskusi baiklah, termasuk KCIC masih akan dicari bentuk yang pas seperti apa. Nanti tim teknis dia diskusi dengan tim teknis saya,” jelasnya. Purbaya menyebut ia belum mengetahui detail penuh, namun arah penyelesaian sudah mulai terlihat.

Whoosh dibangun dengan total investasi mencapai US$7,2 miliar atau sekitar Rp116,54 triliun. Sekitar 75 persen pembiayaan berasal dari pinjaman CDB, sementara sisanya ditutup melalui setoran modal konsorsium Indonesia-Tiongkok.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Berharap Terlibat dalam Negosiasi Utang Whoosh ke China

Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) memegang porsi 60 persen, sedangkan Beijing Yawan HSR Co Ltd menguasai 40 persen saham proyek tersebut. Struktur pembiayaan ini menjadi faktor utama perlunya negosiasi ulang.

Sementara itu, CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan kesiapan untuk membawa proposal restrukturisasi utang ke China. Ia menyebut koordinasi dengan Kemenkeu sudah berjalan intens.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: