BANNER HEADER DISWAY HD

Sahroni Tampil Perdana Usai Penjarahan, Gelar Doa Bersama Warga di Tanjung Priok

Sahroni Tampil Perdana Usai Penjarahan, Gelar Doa Bersama Warga di Tanjung Priok

--Ist

JAKARTA, RADARTVNEWS.COM – Anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni kembali muncul ke hadapan publik untuk pertama kalinya sejak insiden penjarahan di kediamannya pada akhir Agustus lalu. Kehadirannya disambut warga Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dalam acara doa bersama pada Minggu (2/11).

Kegiatan yang digelar di depan rumahnya itu dihadiri sekitar 1.200 orang, termasuk tokoh masyarakat, ulama, serta perangkat wilayah mulai dari RT, RW, lurah, hingga camat. Menurut Imam, kerabat Sahroni, acara ini menjadi momentum pertama bagi politikus Partai NasDem tersebut untuk kembali berinteraksi langsung dengan warga pasca kerusuhan.

“Bang Roni belum pernah datang ke wilayah lagi sejak kejadian penjarahan itu. Jadi, beliau berinisiatif untuk kembali ke rumah dan menggelar doa bersama warga,” ujar Imam kepada wartawan pada Senin (3/11).

Dari pantauan di lokasi, kondisi rumah Sahroni masih tampak berantakan akibat kerusuhan yang terjadi dua bulan lalu. Meski begitu, suasana kebersamaan tampak terasa selama acara berlangsung. Imam menyebut, kegiatan serupa sebenarnya sering diadakan oleh Sahroni sebagai bentuk silaturahmi dengan warga sekitar.

Dalam kesempatan itu, Sahroni menceritakan pengalamannya saat penjarahan terjadi. Ia mengungkap bahwa dirinya berada di rumah ketika massa mulai merangsek masuk dan terpaksa bersembunyi di kamar mandi untuk menyelamatkan diri. “Saya mengurung diri di toilet dan akhirnya melompat ke rumah tetangga lewat atap,” tutur Sahroni.

BACA JUGA:Ahmad Sahroni Kembali Tampil di Publik Usai Raih Gelar Doktor, Disertasinya Jadi Sorotan

Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada tetangganya, Haji Dhani dan istri, yang menolongnya saat kejadian. “Saya ucapkan terima kasih buat Pak Haji Dhani dan istri yang menerima saya di rumah belakang, tepat jam 22.15 malam saya lompat ke rumah beliau,” ucapnya.

Sahroni juga mengaku sempat dipergoki oleh sebagian pelaku penjarahan saat bersembunyi, namun mereka tidak mengenalinya karena wajahnya tertutup debu. Ia mengatakan, sejak peristiwa itu, dirinya memilih tidak tampil di publik karena merasa dibenci dan khawatir akan menjadi sasaran pihak tertentu.

Politikus yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum Partai NasDem itu menegaskan bahwa tudingan terhadap dirinya tidak berdasar. Ia menampik anggapan bahwa rumah dan kekayaannya berasal dari uang rakyat. “Saya alhamdulillah tidak korupsi. Tapi dianggap rumah ini duit rakyat dari hasil pajak. Saya yakin orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak, pasti menunggu sembako juga,” ujarnya.

Sahroni mengaku heran dengan tindakan massa yang menjarah barang-barang pribadi miliknya, termasuk foto keluarga dan pakaian dalam. “Oke lah barang lain diambil, tapi foto keluarga diambil itu buat apa?” katanya dengan nada kesal.

Penjarahan di rumah Sahroni terjadi bersamaan dengan demonstrasi besar di Jakarta dan beberapa daerah lain pada akhir Agustus 2025. Aksi tersebut berujung ricuh dengan tuntutan pembubaran DPR sebagai bentuk protes terhadap pendapatan dan tunjangan tinggi anggota dewan di tengah kondisi ekonomi sulit.

BACA JUGA:Ahmad Sahroni Muncul di Munas IMI X Usai Rumah Dijarah, Keberadaan Masih Jadi Misteri

Nama Sahroni sempat menjadi sorotan publik usai pernyataannya yang menyebut desakan pembubaran DPR sebagai tindakan keliru dari “orang yang punya mental tolol”. Akibat pernyataan itu, Partai NasDem menonaktifkan dirinya dari keanggotaan DPR.

Saat ini, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tengah menggelar sidang dugaan pelanggaran kode etik terhadap lima anggota DPR, termasuk Ahmad Sahroni. Empat nama lain yang ikut disidangkan adalah Nafa Urbach (NasDem), Uya Kuya dan Eko Patrio (PAN), serta Adies Kadir (Golkar).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait