BANNER HEADER DISWAY HD

Pertamina Pastikan Kilang Balikpapan Segera Rampung, Tepis Sindiran Menkeu Purbaya

Pertamina Pastikan Kilang Balikpapan Segera Rampung, Tepis Sindiran Menkeu Purbaya

Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono.--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - PT Pertamina (Persero) angkat suara menanggapi kritikan dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut perusahaan “malas-malasan” membangun kilang baru. Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis, Agung Wicaksono, menyatakan bahwa bila benar-benar malas, maka tidak mungkin mereka harus “panas-panasan” di lapangan membangun kilang.

Agung menjelaskan bahwa proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan sudah mencapai progres sekitar 96 persen dan diharapkan mulai beroperasi (on stream) pada 10 November 2025. Ia menyebut angka ini sebagai bukti bahwa upaya pembangunan kilang dilakukan secara konsisten, bukan cuma wacana.

Menurut Agung, kritikan terhadap Pertamina lebih merefleksikan situasi di masa lalu. Namun, di masa kini, perusahaan sudah berubah dan berkomitmen untuk memperkuat produksi migas, memperbarui SPBU, serta mendorong proyek energi terbarukan. Ia menyebut strategi dual growth sebagai fondasi, yaitu memperkuat bisnis migas existing sambil merambah segmen rendah karbon untuk masa depan.

“Kami membangun kilang bukan secara sembrono, melainkan dengan mempertimbangkan besaran investasi dan risiko yang akan dihadapi,” ucap Agung dalam acara CEO Connect 2025 di Menara Kompas, Kamis (16/10). Ia menegaskan bahwa proyek kilang tidak bisa terburu-buru tanpa perencanaan matang.

BACA JUGA:Ledakan Disertai Kebakaran di Kilang Pertamina Dumai, Lima Warga Dilarikan ke Rumah Sakit

Pernyataan itu juga diperkuat oleh CEO Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, yang menyebut kritik Purbaya sebagai masukan berharga. Simon menegaskan komitmen Pertamina untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Ia menambahkan bahwa RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas pengolahan dari 260.000 menjadi 360.000 barel per hari, sekaligus menghasilkan bahan bakar sesuai standar Euro 5.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Usulkan Urus Langsung Pajak dan Bea Cukai, Dinilai Strategis untuk Percepatan Penerimaan Negara

Sebelumnya, Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR menyindir bahwa janji pembangunan tujuh kilang baru sejak 2018 belum direalisasikan: “Kilang itu bukan kita enggak bisa bikin… cuma Pertamina malas-malesan saja,” tuturnya.

Kritik itu menyentil persoalan impor BBM yang terus membengkak dan beban subsidi energi negara.

Tantangan nyata bagi Pertamina ke depan termasuk memastikan suplai minyak mentah nasional—karena membangun kilang tanpa memastikan pasokan hulu hanya menambah ketergantungan impor. Proyek seperti RDMP Balikpapan dianggap sebagai upaya konkret untuk mengurangi impor dan memperkuat industri migas domestik.

Pertanyaan publik kini: apakah progres 96 persen dan target operasi awal November akan benar-benar tercapai? Dan sejauh mana aktivitas pembangunan kilang baru lain bisa dipercepat agar janji kemandirian energi tidak sekadar rhetoric.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: