BANNER HEADER DISWAY HD

Tiga Rekomendasi Buku George Orwell, Penulis Kiri yang Kritis terhadap Kekuasaan

Tiga Rekomendasi Buku George Orwell, Penulis Kiri yang Kritis terhadap Kekuasaan

3 Karya George Orwell yang Tak Lekang Oleh Waktu--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.Com - George Orwell dikenal sebagai salah satu penulis besar abad ke-20 yang karyanya penuh kritik sosial dan politik. Tulisan-tulisannya tak hanya menghibur, tetapi juga membuka mata pembaca tentang kritik terhadap ketidakadilan, kolonialisme, hingga bahaya sistem politik yang cenderung menindas. Dengan gaya bahasanya yang lugas dan penuh makna, Orwell selalu berhasil menyampikan pesan mendalam dan tersirat bagi para pembacanya yang hidup lintas generasi. Karya-karyanya sering disebut sebagai representasi dari “suara kiri” yang berani melawan dominasi kekuasaan. Ia tak hanya sekadar menulis cerita, tetapi menghadirkan refleksi sosial yang membuat pembaca berpikir ulang tentang kondisi dunia. Tak heran, hingga hari ini, buku-bukunya masih dibaca luas, dikaji di universitas, bahkan menjadi rujukan dalam diskusi politik dan budaya populer.

Bagi kamu yang ingin mulai mengenal pemikiran Orwell, ada tiga karya yang bisa menjadi pintu masuk: Animal Farm, Burmese Days, dan 1984. Ketiganya menunjukkan sisi kritis Orwell terhadap sistem kekuasaan, baik dari pengalaman pribadi maupun imajinasinya tentang masa depan.

 

1. Animal Farm

Diterbitkan pada tahun 1945, Animal Farm adalah satir politik yang menggambarkan bagaimana revolusi yang awalnya berangkat dari semangat kebebasan justru berubah menjadi kediktatoran baru. Dengan menggunakan perumpamaan hewan di sebuah peternakan, Orwell menunjukkan bagaimana kekuasaan bisa dengan mudah disalahgunakan. Buku ini masih relevan hingga sekarang sebagai pengingat bahwa setiap sistem bisa korup bila tidak diawasi.

2. Burmese Days

Novel pertama Orwell ini terinspirasi dari pengalamannya ketika menjadi polisi kolonial Inggris di Burma (sekarang Myanmar). Burmese Days menyingkap wajah kolonialisme yang penuh rasisme, ketidakadilan, dan hipokrisi. Melalui tokoh-tokohnya, Orwell menggambarkan konflik batin antara mereka yang diuntungkan oleh sistem kolonial dan mereka yang menyadari kebusukan di baliknya.

BACA JUGA:Jerome Polin Ungkap Ditawari Jadi Buzzer, Pilih Bongkar Praktiknya ke Publik

3. 1984

Karya paling terkenal Orwell ini menggambarkan sebuah dunia distopia di bawah rezim totaliter yang mengawasi warganya secara penuh. Konsep Big Brother, penghapusan sejarah, dan manipulasi bahasa dalam novel ini menjadi kritik keras terhadap ancaman kontrol mutlak negara. 1984 bukan sekadar fiksi, melainkan peringatan tentang bahaya hilangnya kebebasan berpikir dan berbicara.

 

Karya-karya Orwell tetap menjadi bacaan penting hingga kini, terutama di tengah situasi global yang terus berubah. Melalui tulisan-tulisannya, kita diajak untuk lebih kritis, waspada terhadap penyalahgunaan kekuasaan, serta tidak mudah terjebak dalam propaganda.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: