60-an Mahasiswi UIN RIL Tertipu Setelah Bayar Kosan Rp 7 juta Perorang

60-an Mahasiswi UIN RIL Tertipu Setelah Bayar Kosan Rp 7 juta Perorang

Foto: Beberapa Mahasiswi UIN RIL Tertipu Setelah Bayar Kosan Rp 7 juta Perorang--

BACA JUGA:Ada Operasi Senyap Begal Politik di Balik Gagalnya Pendaftaran Dawam – Erawan

Nampak perabotan seperti lemari, rak, ember, guling, pakaian dan lainnya tergeletak di lorong kosan. Mahasiswi yang hampir seluruhnya berasal dari luar Bandar Lampung itu mengaku telantar. Mereka tak tau harus ke mana membawa barang-barang perabotan tersebut. Sementara sebagian dari orang tua mereka tak lagi memiliki uang yang cukup untuk menyewa kosan lain.

Beberapa mengaku terpaksa sempit-sempitan tinggal di kosan teman sesama mahasiswi. Di sana, kami diperlihatkan dan menerim bukti transfer kepada Aria Putra melalui beragam platform pembayaran. Seperti transfer melalui bank antar rekening da melalui pembayaran digital seperti Dana.

Jumlahnya beragam, ada yang melakukan pembayaran sebanyak tiga kali, dua kali dan semacamnya. Korban lain berinisial SM mengaku sudah ada perwakilan mereka yang melapor ke Mapolsek Sukarame.

"Kemarin sudah ada yang laporan, tapi ini diminta untuk melengkapi nama-nama korban," jelasnya.

BACA JUGA:Bayi 16 Bulan Meninggal Diduga Terlambat Ditangani Tindakan RSUD Mesuji, Pihak RS : Masih Di Telusuri

Saat dikonfirmasi, Nurbaiti Faizah selaku pemilik kosan mengaku bahwa Aria Putra bukanlah pekerja di kosan tersebut. Aria Putra, kata Nurbaiti merupakan seorang penghuni kosan yang juga bayar uang sewa.

"Dia kos di sini," katanya.

Menurut pengakuan Nurbaiti, Aria Putra juga diketahui memasarkan banyak kosan di daerah sukarame.

"Dia memasarkan kosan belakang, bawean, sejahtera, semua sukarame di pasarkan," jelasnya.

BACA JUGA: Paramotor Tambah Raih Emas dan Perunggu

Nurbaiti sendiri mengaku tak memiliki hubungan apapun dengan Aria Putra Djayanegara. Juga tak berkaitan dengan kasus yang sedang menimpa banyak mahasiswi atas perbuatan orang tersebut. Nurbaiti pun mengaku sudah melaporkan Aria Putra ke pihak kepolisian lantaran dirinya merasa dirugikan. Menurutnya, semua pembayaran itu dilakukan langsung kepada Aria Putra.

"Mereka (korban) tidak konfirmasi ke saya, tidak trnsfer ke saya dan tidak berhubungan ke saya," tegasnya.

Sementara itu, Kapolsek Sukarame Kompol M. Rohmawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kasus tersebut. Pihaknya kini tengah melakukan pemburuan kepada pelaku.

"Saya cari pelakunya dulu," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: