Ada Operasi Senyap Begal Politik di Balik Gagalnya Pendaftaran Dawam – Erawan

Ada Operasi Senyap Begal Politik di Balik Gagalnya Pendaftaran Dawam – Erawan

GERAM : Dawam Rahardjo saat di kantor KPU Lamtim tadi malam.-syamsudin bule-

SUKADANA, RADARTVNEWS.COM – Ada operasi senyap berada di balik gagalnya pendaftaran pasangan calon bupati Lampung Timur M. Dawam Rahardjo – calon wakil bupati Ketut Erawan. 

Sejumlah media massa memberitakan KPU setempat menolak pendaftaran paslon Dawam – Ketut Erawan pada hari terkahir masa perpanjangan pendaftaran calon bupati – wakil bupati, pada Rabu 4 September 2024.

Ini dikarenakan Sistem Informasi Pencalonan (Silon) tidak bisa dibuka. Menyusul ”menghilangnya” dua orang bernama Aris dan Wulan di masa injury time pendaftaran.

Jadi Silon ini hanya bisa diakses oleh orang yang sudah ditunjuk oleh kandidat sebagai admin. Karena dia yang menguasai akun pendaftaran berikut passwordnya.  

Kedua nama ini, A dan W merupakan admin Silon pasangan salah satu calon bupati – wakil bupati. 

Keduanya diminta dihadirkan ke KPU Lamtim untuk mencabut dukungan yang sudah terlanjur diberikan kepada PDI Perjuangan kepada Ela – Azwar. 

Karena meski sudah mengantongi surat rekomendasi baru dari PDIP, maka tanpa dicabut maka surat rekomendasi lama dari PDIP masih sah mendukung Ela - Azwar

Namun karena ada kekuatan besar, telah meminta Aris dan Wulan untuk menghilang dan mematikan ponsel agar tak bisa dihubungi. 

Benar saja, hingga pendaftaran ditutup pukul 23.59 WIB, keduanya tak menunjukan batang hidungnya.

Diduga kuat kekuatan Operasi Senyap Begal Politik itu dilakukan oleh orang – orang yang tak menghendaki Dawam – Erawan maju. 

Prinsip menang tanpa bertanding atau membegal lawan sebelum mendaftar menjadi solusi terbaik. ”Ini namanya begal politik. Ada kekuatan besar agar salah satu paslon yang sudah mendaftar bisa menang tanpa bertanding,” kata sumber radar tv.

Pantauan di lapangan, dari Sekretariat KPU Lamtim pada Rabu malam nyaris terjadi bentrokan fisik antara pendukung Dawam – Erawan yang mayoritas simpatisan PDI Perjuangan dan aparat yang bertugas.

Mereka khawatir, setelah beberapa jam mendaftar namun tidak ada kepastian. Pasangan Dawam – Erawan dan para pendukung masih berada di dalam Kantor KPU. Keduanya belum bisa mengakses situs pendaftaran dan terancam gagal maju.

Massa lantas merangsek ke pintu masuk kantor dan mendapatkan hadangan dari aparat kepolisian. ”Lebih baik melawan kotak kosong daripada melawan kandidat lain karena berpotensi bisa kalah,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: