60-an Mahasiswi UIN RIL Tertipu Setelah Bayar Kosan Rp 7 juta Perorang

60-an Mahasiswi UIN RIL Tertipu Setelah Bayar Kosan Rp 7 juta Perorang

Foto: Beberapa Mahasiswi UIN RIL Tertipu Setelah Bayar Kosan Rp 7 juta Perorang--

RADAR TV - Puluhan mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN-RIL) diduga ditipu. Modusnya, pelaku mengaku sebagai pemilik kosan dan meminta uang pembayaran senilai Rp 7 juta pertahun.

Dari pengakuan salah satu korban, setidaknya ada sekitar 60 mahasiswi yang sudah ditipu. Salah seorang korban berinisial AA, mengaku bahwa pelaku bernama Aria Putra Djayanegara.

Kepada korban, Aria mengaku sebagai pemilik kosan Nuo NH yang berada di Jl Pulau Sebesi, Sukarame, Bandar Lampung. AA menjelaskan bermula saat akan mencari kosan yang dekat dengan kampus. Dirinya kemudian mendapat rekomendasi dari temannya.

"Saya sudah survey ke kosannya, udah ketemu sama orangnya," katanya.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Provinsi Lampung Bulan September 2024

Setelah melakukan pelunasan sejumlah Rp 7 juta, dirinya justru tak dapat menempati kamar kosan tersebut.

"Saya cek lokasi bulan mei, bulan juli bayaran 3 kali. Tapi pas mau masuk bulan september malah gak bisa tempatin kamar," jelasnya.

Padahal, AA dan para korban lain sudah membawa peralatan dan barang-barang saat mendatangi kosan tersebut. Setelah diusut, menurut AA ternyata Aria Putra bukanlah pemilik kosan, melainkan hanya penjaga di kosan tersebut.

"Kita udah coba hubungi yang punya kosan, katanya Aria itu cuma tukang bersih-bersih gitu," jelasnya.

BACA JUGA:Outlet Makanan Sehat di Bandar Lampung

Aria Putra sendiri, menurut AA saat ini menghilang dan tak diketahui keberadaannya. AA dan korban lainnya sudah berusaha menghubungi Aria namun tak kunjung direspon. AA mengaku mengetahui jumlah korban dari sebuah grup whatsapp yang jumlahnya lebih dari 60 orang.

"Kita itu akhirnya sadar, kalo isi grup itu yang pernah bersangkutan dengan kasus yang sama," terangnya.

Pengakuan AA, Aria Putra putra terakhir kali mengirimka pesan whatsapp dua hari yang lalu. Pesan itu berisi agar dirinya tidak mendapatkan kata kasar. Kemudian niatan untuk mengembalikan uang. Di pesan yang sama juga, Aria mengancam tidak bertanggung jawab jika kemudian mentalnya menjadi down karena dicecar oleh para korban.

Dari pantauan radarlampung di lokasi, mahasiswi-mahasiswi itu terlihat berlumpul di depan kosan.Terdapat pula beberapa orang tua korban yang mendatangi kosa mencark kejelasan kasus tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: